Celine Dion Tak Memiliki Lagi Kendali Atas Otot-ototnya setelah Terkena Stiff Person Syndrome
- Instagram/celinedionfashion
Malang, WISATA – Celine Dion telah menghindari untuk tampil di depan umum sejak tahun lalu saat dia berjuang melawan stiff person syndrome, suatu gangguan neurologis langka yang telah mempengaruhi kemampuannya untuk berjalan dan bernyanyi. Kakaknya, Claudette Dion, sekarang mengatakan Dion tidak memiliki kendali atas otot-ototnya.
"Sempat kehilangan harapan karena itu adalah penyakit yang tidak diketahui," kata Claudette, 75.
Dilansir dari cbsnews.com, kakak Perempuan Celine Dion, Claudette yang juga seorang penyanyi dan CEO serta juru bicara untuk Fondation Maman Dion, sebuah organisasi yang didirikan oleh ibu mereka yang membantu anak-anak yang kurang beruntung memberikan update terbaru mengenai keadaan peyanyi ‘My Heart Will Go On’ tersebut pada Desember tahun ini.
"Jika Anda hanya tahu berapa banyak panggilan yang kami terima di Yayasan untuk mendengar dari Céline," kata Claudette dalam wawancara berbahasa Prancis. "Orang-orang mengatakan kepada kami bahwa mereka mencintainya dan berdoa untuknya. Dia mendapat begitu banyak pesan, hadiah, salib yang diberkati. Dia bekerja keras, tetapi dia tidak memiliki kendali atas otot-ototnya. Yang membuatku sedih, adalah dia juga sangat disiplin."
Stiff-person syndrome, juga disebut sindrom Moersch-Woltman, mrupakan "gangguan neurologis langka dengan ciri-ciri penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menjadi kaku dan lebih sensitif terhadap kebisingan, sentuhan dan tekanan emosional," menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Hal ini juga dapat menyebabkan pasien mempunyai postur "membungkuk dan kaku".
Dion berbicara tentang diagnosisnya pada Desember 2022, mengatakan dia harus menjadwal ulang tanggal tur yang telah ditunda karena pandemi COVID-19. Pada Mei 2023, dia mengumumkan bahwa dia membatalkan sisa tanggal tur dunianya karena masalah kesehatannya.
Claudette mengatakan impian mereka adalah agar Dion kembali ke panggung, tetapi tidak pasti. "Pita suara adalah otot, begitu juga jantung. Itulah yang sampai pada saya. Karena ini adalah satu dari sejuta kasus, para ilmuwan tidak memiliki banyak penelitian tentang topik ini, karena penyakit itu tidak diderita banyak orang."