HUT JAKARTA: Transformasi Angkutan Umum di Jakarta, Tempo Doeloe Hingga Kini. (Bagian 1)

Bemo angkutan umum di Jakarta
Sumber :
  • Oleh Bkusmono - Karya sendiri, Domain Publik, https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=201412

Bemo angkutan umum di Jakarta

Photo :
  • Oleh Bkusmono - Karya sendiri, Domain Publik, https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=201412
Justin Bieber akan Jadi Wedding Singer di Pesta Nikah Crazy Rich India, Segini Bayarannya!

Awal tahun 1962, di Jakarta muncul angkutan umum Bemo atau becak mobil yang menggunakan daihatsu midget sebagai basisnya. Bemo dihadirkan untuk menggantikan becak sebagai alat transportasi yang bisa menampung banyak orang. Tahun 1971,  muncul Helicak singkatan dari Helikopter Becak yang diperkenalkan oleh Ali Sadikin, Gubernur DKI Jakarta waktu itu, sebagai pengganti becak yang masih mengandalkan tenaga manusia. Bentuk Helicak mirip dengan becak hanya saja Helicak menggunakan vespa sebagai motor penggeraknya. Dalam perjalanan waktu, Bemo maupun Helicak tidak bisa bertahan lama, karena ongkos perawatannya yang mahal sehingga berdampak pada target setoran yang tinggi. Untuk jarak dekat Bemo kurang efisien, karena tidak bisa masuk  ke gang yang sempait sebagaimana becak.

6. Bajaj

5 Peringatan dan Perayaan Internasional yang Jatuh Pada Tanggal 7 Juli

Bajaj di Jakarta

Photo :
  • Oleh Jonathan McIntosh - Picture taken by Jonathan McIntosh, CC BY 2.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=79498

Bentuknya mirip dengan Bemo, Bajaj memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga bisa masuk ke gang- gang yang sempit di kota Jakarta. Moda transportasi yang memuat 2 penumpang ini diimpor dari India pada tahun 1975. Nama Bajaj diambil dari nama pemilik perusahaan mikro Auto Bajaj di India, Jamnalal Bajaj. Tahun 1980, impor Bajaj dari India dihentikan. Meski meredup namun keberadaan Bajaj masih bisa kita temukan di Jakarta. Seiring jalannya waktu, Bajaj dianggap mencemari lingkungan karena emisi gas buangnya yang tinggi di atas ambang batas yang diijinkan, selain itu  suara mesinnya yang  berisik sangat menggangu.  Pemprov DKI lantas mencari solusi dengan menghadirkan angkutan umum mirip Bajaj yang lebih baik dan tidak mencmari lingkungan namaya Kancil. Kehadiran Kancil mendapat protes dari para pemilik Bajaj karena harga Kancil  relatif mahal waktu itu . Akhirnya Pemprov DKI mengambil jalan tengah dengan tetap mengijinkan Bajaj beroperasi di Jakarta, namun mesinnya harus diganti dengan mesin 4 tak yang lebih tenang dan ramah lingkungan karena berbahan bakar gas. Selanjutnya, Pemprov DKI melakukan peremajaan, semua bajaj yang masih menggunakan mesin 2 tak dimusnahkan.

PENARI PENJAGA NEGERI: Sambut Hari Kebaya Nasional, Gelar Tari Bersama dan Wisata Sejarah Berkebaya