HKTI: Pupuk Sering Langka, Jalan Ketahanan Pangan Masih Terjal

Doddy Imron Cholid Waketum HKTI
Sumber :
  • HKTI

WISATA –Jakarta, 13 Juni 2023 Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) merayakan ulang tahun ke-50 dengan mengakui kontribusinya yang besar terhadap bangsa dan negara, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sebagai organisasi yang berperan sebagai penghubung antara petani dengan pemerintah dan lembaga terkait, HKTI telah memberikan manfaat signifikan kepada petani dalam berbagai aspek, seperti penyelesaian konflik pertanahan, kelangkaan pupuk, dan keluhan terkait bibit yang berkualitas.

Hadapi Potensi Rawan Pangan di Dunia: Saatnya Indonesia Melirik Singkong, Ini Alasannya

Menurut Wakil Ketua Umum DPP HKTI Bidang Agraria, Ketahanan Pangan, dan Inovasi Budidaya, Ir. Doddy Imron Cholid, M.S., tantangan utama yang masih dihadapi bangsa ini adalah masalah ketahanan pangan. Doddy mengungkapkan bahwa beberapa kendala yang menyulitkan capaian ketahanan pangan hingga saat ini adalah pertumbuhan populasi yang terus meningkat di Indonesia. Kebutuhan pangan yang semakin besar ini berbanding terbalik dengan luas lahan pertanian yang semakin terbatas akibat konversi fungsi lahan.

Selain itu, masalah kesuburan tanah juga menjadi hambatan. Beberapa daerah mengalami penurunan kesuburan tanah karena penggunaan pupuk organik yang berlebihan, menyebabkan kematian mikroba di tanah dan penurunan pH tanah menjadi asam. Ketersediaan air irigasi yang kurang baik juga mempengaruhi produksi pertanian di beberapa daerah karena pembangunan di luar sektor pertanian mengganggu jaringan irigasi.

Gaya Hidup Berburu dan Meramu pada Zaman Prasejarah

Ketersediaan pupuk, terutama pupuk bersubsidi dan pupuk organik, juga menjadi masalah serius di beberapa daerah. Sulitnya mendapatkan pupuk dan harga yang mahal membuat petani kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pertanian mereka. Masalah lain yang dihadapi adalah kualitas bibit yang sulit ditemukan oleh petani, serta masalah modal yang mempengaruhi keberhasilan usaha pertanian.

Doddy menekankan bahwa permasalahan-permasalahan tersebut menyulitkan pencapaian ketahanan pangan yang baik di Indonesia. Namun demikian, Pemerintah telah melakukan langkah-langkah melalui program Reforma Agraria untuk mengatasi masalah ini. Beberapa daerah, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Garut, serta Sumatera Selatan, telah melaksanakan redistribusi tanah kepada petani sebagai bagian dari reforma agraria.

Persemaian Mentawir untuk menjaga Kelestarian Lingkungan dan Menghijaukan Kawasan IKN Nusantara

HKTI juga berperan aktif dalam mendukung upaya Pemerintah dalam reforma agraria ini. Mereka terus berkoordinasi dengan pengurus di provinsi dan kabupaten untuk mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Melalui webinar dan pertemuan zoom, HKTI mendapatkan masukan dari petani di seluruh Indonesia, yang kemudian disampaikan kepada kementerian terkait.

Salah satu permasalahan yang telah disampaikan kepada Departemen Pertanian adalah masalah overproduksi pada tanaman hortikultura akibat panen yang bersamaan. Untuk mengatasi hal ini, HKTI merekomendasikan pengaturan pola penanaman khusus untuk tanaman hortikultura di beberapa daerah, seperti Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi, agar produksi dapat dikendalikan.

Halaman Selanjutnya
img_title