Minyak Jelantah, Sumber Energi Terbarukan yang Mengubah Wajah Ekonomi Indonesia

Minyak jelantah
Sumber :
  • IG/minyak_jelantah

WISATA – Minyak jelantah adalah minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng atau memasak makanan. Minyak ini biasanya dibuang atau dijual murah oleh rumah tangga, pedagang kaki lima, restoran, hotel, dan industri makanan. Namun, tahukah Anda bahwa minyak jelantah ternyata memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bisa menjadi sumber energi terbarukan?

Langkah Berani Uni Eropa: Stop Produk Deforestasi, Bagaimana Dampaknya Bagi Indonesia?

Dilansir dari Indonesia.go.id, minyak jelantah bisa diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan yang disebut biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar yang berasal dari minyak nabati atau hewani yang diproses secara kimiawi. Biodiesel memiliki beberapa keunggulan dibandingkan bahan bakar fosil, seperti:

  • Mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global
  • Menghemat devisa negara karena mengurangi impor minyak bumi
  • Mendorong pengembangan industri dalam negeri dan meningkatkan kesejahteraan petani
  • Memanfaatkan limbah minyak jelantah yang bisa mencemari lingkungan

Minyak jelantah

Photo :
  • IG/minyak_jelantah
Energi Panas Bumi: Solusi Terbaik untuk Indonesia di Tengah Krisis Energi Global

Indonesia adalah salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Yaitu bahan baku utama untuk membuat biodiesel. Namun, Indonesia juga memiliki potensi besar untuk memproduksi biodiesel dari minyak jelantah. Menurut data International Council on Clean Transportation (ICCT), potensi minyak jelantah di Indonesia sebanyak 1,6 miliar liter per tahun. Jumlah ini bisa memenuhi 32 persen kebutuhan biodesel nasional.  Tidak hanya untuk kepentingan dalam negeri, minyak jelantah Indonesia juga laris di pasar internasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019, nilai ekspor minyak jelantah Indonesia mencapai US$ 90,23 juta. Jumlah ini terus mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir. 

Minyak jelantah Indonesia diekspor ke berbagai negara di benua Eropa, Asia, dan Amerika. Belanda dan Singapura memanfaatkan minyak jelantah Indonesia sebagai bahan baku campuran biodiesel.  Di Singapura, biodiesel juga digunakan untuk menggerakkan kendaraan umum seperti bus dan taksi.

Bill Gates Singgung Indonesia, Soroti Dampak dan Peran Penting Minyak Sawit

Untuk mengekspor minyak jelantah ke luar negeri, Indonesia harus memenuhi standar point-of-origin traceability yang ditetapkan oleh pasar tujuan. Traceability atau ketertelusuran ini bertujuan untuk memastikan bahwa minyak jelantah benar-benar berasal dari titik produksi minyak jelantah alih-alih dari campuran minyak segar atau minyak-minyak lain dan/atau berasal dari sumber minyak jelantah yang ilegal. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengembangkan Sistem Informasi Minyak Jelantah (Simijel) yang berbasis teknologi digital. Simijel adalah sistem informasi yang mengintegrasikan data dari hulu sampai hilir industri minyak jelantah. Simijel juga dilengkapi dengan fitur verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.

Minyak jelantah

Photo :
  • IG/greenenergiutama

Dengan menggunakan Simijel, Indonesia berhasil mengekspor sebanyak lima kontainer minyak jelantah bervolume 200 metrik ton ke AS yang tertelusur pada September 2023. Ini merupakan ekspor perdana minyak jelantah Indonesia yang memenuhi standar ketertelusuran internasional. Minyak jelantah ini akan dimanfaatkan menjadi bahan bakar ramah lingkungan termasuk Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau green avtur dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau green diesel.

Indonesia berharap dapat meningkatkan ekspor minyak jelantah ke pasar global dengan memanfaatkan teknologi Simijel. Selain itu, Indonesia juga berkomitmen untuk mengembangkan industri biodiesel dalam negeri dengan menggunakan minyak jelantah sebagai salah satu bahan bakunya. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara eksportir minyak jelantah terbesar di dunia sekaligus negara pengguna biodiesel terbesar di dunia