Ekonomi dan Industri Kreatif sebagai Prioritas Kerjasama Negara di Wilayah APEC
- IG/anindyabakrie
WISATA – Workshop bertajuk APEC Workshop on Promoting Creative Industries in the Aftermath of COVID-19: Sharing of Best Practices, and Identifying Opportunities and Challenges, telah selesai digelar pada 16 – 17 Oktober 2023, oleh kementerian Luar negeri Indonesia, di Bali. Workshop tersebut dihadiri secara langsung dan virtual beberapa Anggota (Ekonomi) APEC yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Peru, Jepang, Tiongkok, Vietnam, Hong Kong China, dan Amerika Serikat, pemangku kepentingan ekonomi kreatif serta civitas akademika.
Direktur Kerjasama Intrakawasan dan Antarkawasan Asia Pasifik dan Afrika, Kemenlu, Witjaksono Adji, menyampaikan bahwa Indonesia berhasil memasukkan referensi industri kreatif pada salah satu dokumen utama APEC yaitu Aotearoa Action Plan pada tahun 2021. Dalam kaitan ini, Ekonomi APEC dapat terus menjadikan isu ekonomi kreatif sebagai prioritas kerja sama APEC termasuk melalui penyelenggaraan Workshop di Bali.
Selanjutnya, Deputi Ekonomi Digital dan Pengembangan Industri Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam menyampaikan bahwa sektor ekonomi kreatif memiliki nilai tambah mulai dari hak cipta hingga kreativitas, Upaya mendorong mainstreaming ekonomi kreatif sebagai sumber alternatif bagi pertumbuhan ekonomi membutuhkan advokasi yang lebih mendalam khususnya dalam menghadapi disrupsi kemajuan teknologi.
Sedangkan Deputi bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Odo R.M. Manuhutu menjabarkan peningkatan peran ekonomi kreatif dan UMKM dalam pemulihan ekonomi Indonesia di tengah tantangan dan upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi hal tersebut.
Beberapa pembicara dari Ekonomi APEC seperti Thailand Creative Economy Agency dan Director of Innovation of Ministry of Tourism of Peru, serta perwakilan UNCTAD berbagi informasi masing-masing mengenai perkembangan industri kreatif global serta potensi pengembangan industri kreatif untuk UMKM dan pelaku perempuan khususnya di Peru dan Thailand.
Narasumber sektor swasta pelaku industri kreatif seperti Google Indonesia, Tokopedia, Traveloka, Music Securities, Boe Yiyun Technology dan Greenway Asia Pacific turut berbagi informasi dan pengalaman mengenai peluang yang didapatkan dari inovasi digital terutama dalam hal perluasan akses ke jaringan global, akses keuangan, serta jejaring untuk kolaborasi. Di tengah gerusan krisis pandemi COVID-19 yang melanda, industri kreatif tetap mengalami pertumbuhan dengan dukungan teknologi digital untuk proses kreasi, pemasaran dan distribusi produk. Pada sesi penutup, para pembicara dan peserta berdiskusi mendalam dalam menyusun rekomendasi untuk memajukan industri kreatif di wilayah APEC.