Shenzhen Menyalip Guangzhou: Pelajaran Penting dari Revolusi Kendaraan Listrik di Tiongkok
- https://cleantechnica.com
Shenzhen, kota yang berdekatan dengan Hong Kong, menjadi pusat Revolusi EV. Kota ini adalah rumah bagi BYD, perusahaan otomotif yang berhenti memproduksi kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) pada 2022 dan sepenuhnya berfokus pada mobil listrik dan hybrid plug-in.
Transformasi itu berbuah manis. Pada 2024, produksi kendaraan di Shenzhen melonjak 65 persen menjadi 2,9 juta unit, menjadikannya kota dengan produksi otomotif terbesar di Tiongkok, menggeser posisi Guangzhou.
Pertumbuhan pesat ini juga berdampak pada ekonomi. Ekonomi Shenzhen tumbuh lebih dari dua kali lipat dibanding Guangzhou, yang hanya mencatat pertumbuhan 2,1 persen — paling rendah di antara 19 kota besar Tiongkok.
Dampak Sosial: Nasib Para Pekerja Industri Otomotif
Perubahan drastis ini tidak hanya berdampak pada angka produksi, tetapi juga pada nasib manusia di balik industri tersebut. Zhang, mantan karyawan produsen elektronik Amerika yang menjadi pemasok Honda dan Tesla, kehilangan pekerjaannya akibat penurunan permintaan. Kini, ia menjadi pengemudi Didi (layanan ride-hailing), begitu juga saudaranya yang pernah bekerja di perusahaan komponen otomotif Jepang.
Bahkan ketika Honda akhirnya mulai memproduksi mobil listrik di Guangzhou, kapasitasnya terbatas (120.000 unit per tahun), dan proses produksinya otomatisasi penuh — menggantikan tenaga manusia dengan robot.
Zhang menggambarkan realitas baru yang pahit: "Dulu, pekerjaan ini bergaji tinggi dan memberi tunjangan seperti perumahan karyawan. Hari-hari itu sudah berlalu."