LIPUTAN INTI-2023: Sekjen APJII Zulfadli Mengusulkan Ada Batas Bawah Harga Layanan Internet

Panel Diskusi IIXS-2023
Sumber :
  • Handoko

Jakarta, WISATA- Industri Penyedia Layanan Internet (ISP) di Indonesia kini menghadapi tingkat persaingan yang sangat tinggi. Fenomena ini dipicu oleh beberapa faktor utama, yaitu jumlah pemain industri yang melonjak, permintaan yang terus meningkat, layanan yang beragam, dan harga yang kompetitif. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2022 tercatat lebih dari 1.000 ISP beroperasi di Indonesia. Jumlah pengguna internet juga terus melonjak, mencapai 202,6 juta orang pada tahun yang sama.

DeepSeek dan Kebijakan Donald Trump: Perang Teknologi yang Tak Terelakkan?

Kondisi persaingan yang ketat ini mendorong para ISP untuk terus berinovasi guna memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Mereka juga harus mengoptimalkan kualitas jaringan guna memberikan layanan yang stabil dan responsif. Dalam menghadapi situasi ini, berikut beberapa strategi yang digunakan oleh ISP:

Pertama, Meningkatkan Kualitas Jaringan: Kualitas jaringan menjadi prioritas utama. ISP berinvestasi dalam infrastruktur jaringan yang lebih baik untuk menjamin stabilitas dan kecepatan layanan. Kedua,Menyediakan Layanan Beragam: ISP berupaya memberikan berbagai pilihan layanan internet, mulai dari broadband hingga seluler, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ketiga Penawaran Harga Bersaing: Melalui efisiensi biaya operasional dan penawaran promosi, ISP berusaha menawarkan harga yang lebih terjangkau bagi pelanggan, dan terakhir Peningkatan Layanan Pelanggan: Kualitas layanan pelanggan diupayakan meningkat dengan memberikan respons cepat, ramah, dan informatif kepada pelanggan.

10 Kutipan Bijak dari Niccolò Machiavelli dalam Buku The Art of War

Namun, tingkat persaingan yang tinggi juga dapat menimbulkan persaingan tidak sehat di antara sesama ISP. Zulfadli, Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII), dalam acara Panel Diskusi Indonesia Internet Expo (IIXS) di JI-Expo Kemayoran Jakarta (10/8/2023), mengusulkan solusi untuk mengatasi hal ini. Zulfadli menyampaikan ide untuk menerapkan batas bawah harga layanan internet, seperti konsep Upah Minimum Regional (UMR), untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat di antara ISP.

Kehadiran solusi ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan industri yang lebih seimbang, di mana persaingan tetap ada namun tetap sehat. Dengan berbagai strategi dan solusi ini, pelanggan dapat menikmati layanan internet yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.

Thales: “Belajar adalah Kekayaan yang Tidak Dapat Dicuri"