Ramadan Usai, Apa yang Masih Tersisa dalam Diri Kita?

Refleksi Ramadan
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Ramadan telah memberikan kita pelajaran yang luar biasa tentang disiplin, keikhlasan, dan ketakwaan. Namun, keberhasilan sejati tidak diukur hanya dari seberapa intens ibadah kita lakukan selama sebulan, melainkan dari bagaimana nilai-nilai tersebut terus hidup dan berkembang dalam diri kita setelah Ramadan usai.

Refleksi: Bagaimana Menjaga Kontinuitas Ibadah Setelah Ramadan?

Pertanyaan mendasar “Ramadan usai, apa yang masih tersisa dalam diri kita?” seharusnya menjadi renungan abadi. Setiap amal, setiap sujud, dan setiap dzikir yang dilakukan harus menjadi bekal untuk menghadapi kehidupan yang penuh tantangan. Jika bekas ibadah tersebut tetap terjaga, maka kita telah berhasil mengukir perubahan positif dalam diri yang tidak hanya bersifat sementara, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai hamba Allah.

Mari kita jadikan setiap hari sebagai momentum baru untuk terus berbenah, mengasah nilai-nilai keislaman, dan menjaga agar cahaya ketakwaan yang tertanam selama Ramadan terus bersinar, menerangi langkah kita di dunia dan menjadi bekal di akhirat kelak. Semangat Ramadan tidak boleh pudar; ia harus menjadi pendorong untuk terus maju dalam kehidupan, membimbing kita menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh berkah.

Mutiara Hikmah: Ahmad ibn Harb – Cahaya Keikhlasan dalam Kegelapan Duniawi