Dari Celebes ke Eropa: Perjalanan Ajaib Manuskrip I La Galigo

Manuskrip I La Galigo
Sumber :
  • Cuplikan Layar

1.     Dari Tanah Asal ke Pelabuhan Perdagangan
Di masa lalu, wilayah Celebes merupakan pusat perdagangan yang strategis. Para pelaut dan pedagang Bugis sering kali melakukan pelayaran ke berbagai wilayah di Asia Tenggara dan bahkan ke Samudra Hindia. Di tengah perjalanan perdagangan ini, naskah-naskah I La Galigo pun ikut tersimpan sebagai bagian dari kekayaan budaya yang dibawa ke luar negeri. Di pelabuhan-pelabuhan strategis, naskah ini sempat diperkenalkan kepada para pedagang asing yang kemudian menjadi saksi bisu dari kekayaan budaya Nusantara.

Persib Bandung Berjuang Menuju Gelar Juara, Sementara Tujuh Tim Berusaha Hindari Zona Degradasi Liga 1 Indonesia

2.     Perjalanan Melintasi Samudra
Dengan kemajuan teknologi pelayaran pada masa itu, para penjelajah Eropa mulai mengunjungi Asia Tenggara. Dalam perjalanan mereka, naskah I La Galigo berhasil diakuisisi sebagai barang koleksi dan bukti kekayaan budaya daerah. Naskah ini kemudian diangkut dengan kapal-kapal dagang yang berlayar melewati samudra, mengantarkannya ke pelabuhan-pelabuhan besar di Eropa.

3.     Penyimpanan di Perpustakaan Ternama
Setibanya di Eropa, manuskrip I La Galigo segera mendapatkan perhatian dari kalangan akademisi dan kolektor seni. Beberapa perpustakaan bergengsi di Eropa, seperti Universiteitsbibliotheek Leiden, Koloniaal Instituut Amsterdam, dan Pruisische Staatsbibliotheek Berlin, menjadi tempat penyimpanan naskah ini. Di sinilah naskah tersebut menjadi bagian dari koleksi berharga yang mendokumentasikan sejarah dan kebudayaan nusantara. Para peneliti Eropa kemudian mulai mengkaji dan menerjemahkan teks-teks tersebut, sehingga memperkenalkan keunikan sastra Bugis ke kancah internasional.

Ternyata, Tanaman 'Menjerit' Kesakitan Saat Dipanen, Apa yang Sebenarnya Mereka Katakan?

Peran Para Kolektor dan Penjelajah

Tak dapat dipungkiri, perjalanan naskah I La Galigo ke Eropa sangat dipengaruhi oleh peran para kolektor, penjelajah, dan cendekiawan yang memiliki visi untuk melestarikan warisan budaya. Beberapa nama besar dalam sejarah pengumpulan manuskrip nusantara pun patut diapresiasi atas dedikasinya:

  • B.F. Matthes
    Beliau merupakan pionir dalam pengumpulan manuskrip Bugis dan Makassar. Dengan penuh ketekunan, Matthes melakukan perjalanan jauh ke dalam wilayah pedalaman Celebes untuk mengumpulkan naskah yang kemudian disusun dalam bentuk katalog. Usahanya membuka jalan bagi pengenalan I La Galigo kepada dunia Barat.
  • R.A. Kern
    Melalui katalog manuskrip yang disusunnya pada tahun 1939, R.A. Kern mendokumentasikan secara rinci keberadaan dan isi manuskrip I La Galigo yang tersebar di berbagai perpustakaan di Eropa. Karya ini tidak hanya menjadi sumber rujukan penting bagi para peneliti, tetapi juga membantu melestarikan nilai sejarah dan budaya naskah tersebut.
  • Para Pedagang dan Diplomat
    Dalam perjalanan panjang naskah I La Galigo ke Eropa, peran para pedagang dan diplomat juga sangat signifikan. Mereka tidak hanya membawa barang dagangan, tetapi juga membawa serta kekayaan budaya yang kemudian menjadi jembatan penghubung antara Asia dan Eropa. Peran mereka memungkinkan naskah kuno ini dapat dikenal luas di kancah internasional.
Persib Bandung Rayakan Kemenangan Besar, Namun Ciro Alves Resmi Tinggalkan Klub

Kontribusi Manuskrip I La Galigo bagi Dunia Akademis

Halaman Selanjutnya
img_title