Waspada! Kesalahan Umum yang Membuat Data di Cloud Mudah Dihack

Ilustrasi Data Center dan Cloud
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Dengan mengaktifkan MFA, perusahaan menambahkan lapisan keamanan ekstra. Meskipun peretas berhasil mencuri kata sandi, mereka tetap membutuhkan kode verifikasi yang dikirim ke perangkat lain untuk dapat masuk ke akun tersebut.

Jangan Biarkan Hacker Meretas Hidup Anda: Inilah Cara Membuat Password yang Mustahil Dibobol!

3. Tidak Memperbarui Sistem Keamanan Secara Berkala

Software dan layanan cloud terus berkembang, begitu juga dengan ancaman siber. Banyak perusahaan yang lengah dalam memperbarui sistem keamanan mereka secara berkala, sehingga membuka celah bagi peretas untuk mengeksploitasi kelemahan sistem yang sudah lama diketahui. Patch keamanan dan update harus diterapkan secara rutin untuk memastikan semua kerentanan terbaru sudah tertutup.

4 Serangan Siber Paling Mematikan: Phishing, Ransomware, DDoS, dan Man-in-the-Middle!

4. Salah Penggunaan Layanan Backup

Layanan backup cloud adalah solusi untuk melindungi data dari kehilangan akibat serangan ransomware atau kegagalan sistem. Namun, kesalahan dalam konfigurasi backup atau tidak melakukan backup secara teratur bisa menjadi bencana. Data yang tidak ter-backup atau hanya disimpan di satu lokasi cloud menjadi rentan terhadap kerusakan atau serangan.

MitM: Ketika Hacker Menyamar sebagai Teman, Lalu Merampok Data Pribadi Anda!

Pastikan perusahaan memiliki rencana backup yang solid, termasuk menyimpan salinan data di beberapa lokasi terpisah dan menguji proses pemulihan secara berkala.

5. Tidak Menyadari Akses Tak Dikenal

Halaman Selanjutnya
img_title