Mengapa Socrates Menentang Demokrasi? Pandangan Sang Filsuf yang Mengguncang Athena

Socrates dan Plato
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Bahaya Populisme Menurut Socrates

Dari Pengadilan hingga Hemlock: Relevansi Kematian Socrates dalam Kehidupan Demokrasi Hari Ini

Socrates melihat bahaya besar dalam apa yang kini kita sebut sebagai populisme—gaya politik yang berusaha menarik massa dengan janji-janji manis tanpa dasar yang jelas. Dalam demokrasi, para pemimpin sering kali lebih peduli tentang bagaimana memenangkan hati rakyat ketimbang bagaimana memerintah dengan baik. Socrates menilai bahwa pemimpin populis cenderung mengumbar janji dan mengambil kebijakan yang menyenangkan sementara waktu, namun tidak berdampak baik dalam jangka panjang.

Filsuf ini berpendapat bahwa pemimpin yang baik haruslah seseorang yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga memiliki integritas, kebijaksanaan, dan pengetahuan mendalam tentang apa yang baik bagi negara. Namun, dalam demokrasi, kualitas-kualitas ini sering diabaikan demi mencari sosok yang paling bisa meraih simpati publik.

Socrates Mati Demi Kebenaran: Bagaimana Sikapnya Menggugah Dunia Modern

Pengaruh Kritik Socrates terhadap Hidupnya

Pandangan Socrates yang kritis terhadap demokrasi Athena bukan tanpa konsekuensi. Ia sering kali terlibat dalam perdebatan publik di agora, mempersoalkan dan mengkritik para pemimpin serta warga Athena lainnya. Hal ini membuat banyak orang, terutama mereka yang berkuasa, merasa terancam. Socrates dianggap sebagai ancaman bagi tatanan sosial karena ia berani mempertanyakan kebijaksanaan kolektif masyarakat.

Bagaimana Socrates Membentuk Pemikiran Plato, Xenophon, dan Alcibiades

Pada akhirnya, pandangan kontroversialnya terhadap demokrasi dan kritik tajamnya terhadap para pemimpin Athena menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ia diadili. Pada tahun 399 SM, Socrates dihadapkan pada pengadilan dengan tuduhan merusak pemuda dan tidak menghormati dewa-dewa kota. Meskipun ia bisa saja memohon belas kasihan, Socrates memilih untuk membela prinsipnya hingga akhirnya dijatuhi hukuman mati. Sikapnya ini menunjukkan betapa ia lebih menghargai kebenaran dan kebijaksanaan ketimbang hidup dalam kepalsuan.

Mengapa Socrates Menolak Kekuasaan Mayoritas?

Halaman Selanjutnya
img_title