AI Superintelegence: Memiliki Kecerdasan Luar Biasa Melebihi Manusia, Ga Bahaya Ta?
- Pixabay
Malang, WISATA- Superintelegence adalah agen hipotetis yang memiliki kecerdasan jauh melebihi pikiran manusia paling cerdas dan berbakat. Ini adalah topik yang banyak diperdebatkan dan berspekulasi, dengan beberapa ahli meyakini bahwa hanya masalah waktu sebelum kecerdasan seperti itu diciptakan, sementara yang lain meyakini bahwa hal itu mungkin tidak pernah terjadi.
Ada dua jenis Superintelegence utama: Superintelegence buatan (ASI) dan Superintelegence biologis (BSI). ASI diciptakan melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), sementara BSI diciptakan melalui rekayasa biologi.
ASI adalah jenis Superintelegence yang lebih mungkin diciptakan dalam waktu dekat. Teknologi AI berkembang pesat, dan memungkinkan ASI dapat diciptakan dalam beberapa dekade mendatang. BSI adalah kemungkinan yang lebih jauh, karena membutuhkan pemahaman biologi yang jauh lebih mendalam dari yang kita miliki saat ini.
Ada banyak manfaat potensial dari Superintelegence. Hal itu dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah paling mendesak di dunia, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan penyakit. Hal itu juga dapat mengarah pada penemuan ilmiah baru dan kemajuan teknologi.
Namun, ada juga risiko potensial yang terkait dengan Superintelegence. Jika ASI tidak dirancang dengan hati-hati, hal itu dapat membahayakan umat manusia. Hal itu juga dapat menyebabkan bentuk ketimpangan baru, karena mereka yang mengendalikan Superintelegence akan memiliki kekuasaan yang besar.
Penting untuk mulai memikirkan risiko dan manfaat potensial Superintelegence sekarang, sehingga kita dapat siap menghadapinya. Kita perlu mengembangkan kesepakatan internasional tentang bagaimana mengatur Superintelegence, dan memastikan bahwa hal itu digunakan untuk kebaikan bukan kejahatan.
Berikut ini beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab tentang Superintelegence, oleh para ilmuwan, agamawan, politisi dan para pengambil kebijakan lainnya: