Sri Mulyani Indrawati: Outlook APBN 2024 dan Tantangan Defisit Anggaran

Sri Mulyani Indrawati Sesaat sebelum Rapat Banggar di DPR
Sumber :
  • Instagram @smindrawati

Defisit Anggaran dan Keseimbangan Primer

Menjadi Ekonomi Terbesar di ASEAN: AIIB Harus Memperluas Operasinya di Indonesia

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dalam APBN 2024 adalah defisit anggaran. Pada tahun 2023, defisit anggaran tercatat sebesar Rp337,3 triliun, atau 1,61% dari PDB. Untuk tahun 2024, defisit anggaran diperkirakan meningkat menjadi Rp334,3 triliun, atau 2,70% dari PDB. Defisit anggaran yang meningkat ini menjadi perhatian utama pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan negara.

Keseimbangan primer, yang merupakan selisih antara penerimaan negara dan belanja negara sebelum pembayaran bunga utang, menunjukkan surplus sebesar Rp102,6 triliun pada tahun 2023. Namun, pada tahun 2024, surplus ini diproyeksikan menurun menjadi Rp50,7 triliun.

Dampak Ekonomi Global: Akankah Indonesia Terjerumus dalam Krisis dan Kekacauan Politik?

Pembiayaan Anggaran

Dalam rangka menutup defisit anggaran, pemerintah mengandalkan pembiayaan dari berbagai sumber. Pada tahun 2023, pembiayaan anggaran mencapai Rp356,7 triliun, dengan proyeksi meningkat menjadi Rp356,6 triliun pada tahun 2024.

Langkah Berani Uni Eropa: Stop Produk Deforestasi, Bagaimana Dampaknya Bagi Indonesia?

Tantangan dan Harapan

Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa APBN 2024 disusun dengan mempertimbangkan berbagai tantangan global, termasuk ketidakpastian ekonomi dunia, fluktuasi harga komoditas, serta dampak perubahan iklim. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan fiskal yang berkelanjutan dan inklusif, guna memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tetap solid dan memberikan manfaat yang merata bagi seluruh masyarakat.

Halaman Selanjutnya
img_title