Peluang Starlink Mengcapture SDA dan Pertahanan di Indonesia dari Satelit yang Mereka Gunakan
- Mobilesyruf
Jakarta, WISATA - Starlink, proyek ambisius dari SpaceX yang bertujuan menyediakan internet berkecepatan tinggi dari konstelasi satelit di orbit rendah Bumi, semakin menarik perhatian global. Namun, dengan semakin banyaknya satelit Starlink yang mengorbit, muncul kekhawatiran mengenai potensi pengumpulan data yang dapat mencakup sumber daya alam dan kondisi pertahanan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Artikel ini akan membahas seberapa besar peluang Starlink dapat mengumpulkan data tersebut serta dampaknya terhadap keamanan dan kedaulatan Indonesia.
Apa Itu Starlink?
Starlink adalah proyek dari SpaceX, perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk, yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi ke seluruh penjuru dunia melalui jaringan satelit di orbit rendah Bumi (LEO). Hingga awal 2024, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 4.000 satelit Starlink, dan rencananya akan menambah hingga 12.000 satelit di masa mendatang.
Peluang Pengumpulan Data oleh Starlink
Kemampuan satelit Starlink dalam mengumpulkan data bergantung pada teknologi dan sensor yang terpasang pada satelit tersebut. Secara umum, satelit komunikasi seperti Starlink dirancang untuk menyediakan layanan internet dan bukan untuk penginderaan jarak jauh atau pengumpulan data intelijen. Namun, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan:
1. Kemampuan Penginderaan: Satelit yang dirancang untuk komunikasi biasanya tidak dilengkapi dengan sensor canggih untuk penginderaan bumi, seperti kamera resolusi tinggi atau radar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa teknologi tersebut dapat ditambahkan di masa depan.
2. Data Trafik Internet: Starlink, sebagai penyedia layanan internet, dapat mengumpulkan data lalu lintas internet dari pengguna. Meski data ini biasanya digunakan untuk tujuan komersial dan peningkatan layanan, ada kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data yang diakses.