Rumput Mei, Fenomena Alam yang Unik dan Menakjubkan dari Lembah Baliem
- IG/infowamena
Wamena, WISATA – Fenomena Bunga Rumput Owasika Owasi atau yang lebih dikenal sebagai Rumput Mei memiliki potensi besar untuk dijadikan daya tarik wisata di Lembah Baliem, Wamena, Papua. Setiap bulan Mei, masyarakat dan wisatawan menantikan momen ketika lembah berubah menjadi lautan ungu, yang menawarkan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Rumput Mei, adalah fenomena alam unik yang terjadi setiap bulan Mei di Lembah Baliem, Wamena, Papua. Rumput ini terkenal karena bunganya yang berwarna ungu, yang menciptakan pemandangan spektakuler saat mekar di bulan Mei.
Rumput Mei bukan tanaman asli Lembah Baliem. Diperkirakan, tanaman ini mulai muncul sekitar tahun 1970-1980. Ada dugaan bahwa rumput ini dibawa oleh Belanda atau terbawa oleh pesawat yang sering terbang di atas lembah tersebut. Dalam bahasa Hugula, Rumput Mei dikenal dengan beberapa nama, termasuk "Owasi-Owasika" dan "Lagalaga Eka". "Owa" berarti dirinya atau padanya, "owasi" berarti berbau harum, dan "eka" berarti daun, sehingga nama ini dapat diartikan sebagai rumput atau bunga yang berbau harum.
Disebutkan dari Destinasi Travel Indonesia, belum ada nama latin yang definitif dalam literatur ilmiah, namun Rumput Mei dikenal sebagai bagian dari keluarga rumput-rumputan (Poaceae). Rumput ini tumbuh subur di dataran tinggi dan perbukitan dengan tanah yang cukup kering, dan memiliki kemampuan merambat dengan cepat.
Rumput Mei berbunga sekali dalam setahun, tepatnya dari tanggal 5 hingga 14 Mei, menciptakan hamparan ungu yang memukau di lembah tersebut. Keindahannya baru disadari oleh masyarakat setempat pada tahun 2016 setelah seorang fotografer mengunggah foto fenomena ini di media sosial, yang kemudian menarik perhatian luas.
Selain keindahannya, Rumput Mei juga memiliki manfaat praktis bagi masyarakat setempat. Rumput ini digunakan sebagai alas dan pagar kandang ternak, serta dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati babi yang sakit demam atau kedinginan dengan memasukkannya ke dalam kandang untuk menghangatkan tubuh ternak dan membantu pemulihan. Sedangkan manfaat Rumput Mei untuk pengobatan manusia atau sebagai herbal sampai saat ini belum ditemukan.
Rumput Mei, dengan keunikan dan keindahannya, tidak hanya menambah pesona alam Lembah Baliem, tetapi juga membuka peluang bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.
Referensi: berbagai sumber