Mengenal Perayaan Seba dan Tradisi Upacara Kawalu di Masyarakat Badui Dalam

Suku Badui Dalam
Sumber :
  • IG/sahabatpedalaman

Lebak, WISATA – Sebanyak 1.500 warga Neibatui dan Waibatui akan berkumpul di Kantor Sekretariat Pemerintahan Bupati Lebak di Banten untuk upacara perayaan Seba setelah tiga bulan tradisi upacara Kawalu dilangsungkan.

Tradisi upacara Kawalu adalah salah satu ritual sakral yang dilakukan oleh masyarakat Suku Badui Dalam di Banten. Kawalu juga dikenal sebagai bulan suci bagi suku Badui dan dilaksanakan selama tiga bulan setiap tahunnya, pada bulan Kasa, Karo, dan Katiga. Selama periode ini, masyarakat Badui Dalam akan berpuasa sehari setiap bulannya dan melakukan doa-doa untuk memohon keselamatan alam dan manusia.

Upacara ini merupakan bagian dari serangkaian tradisi yang berpuncak pada Seba Baduy, di mana masyarakat Badui Luar dan Badui Dalam membawa hasil bumi sebagai seserahan kepada pemerintah setempat sebagai ungkapan syukur atas panen yang melimpah. Seba Badui juga merupakan momen ketika masyarakat Badui menunjukkan diri ke dunia luar, yang biasanya mereka hindari karena keyakinan adat mereka.

Selama Kawalu, masyarakat Badui menutup diri dari dunia luar, tidak bepergian jauh, dan fokus pada kegiatan keagamaan dan sosial di dalam komunitas mereka. Ritual ini mencerminkan filosofi mereka tentang keharmonisan dengan alam dan keteguhan dalam menjaga tradisi leluhur.

Upacara Seba akan dilaksanakan pada 16-19 Mei 2024, kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin di Lebak Rangkasbitung. Pemkab Lebak kini telah menyiapkan berbagai kegiatan untuk memeriahkan perayaan Seba. Upacara Seba Badui akan diadakan di depan kantor Sekretariat Pemerintahan Bupati Lebak di Lapangan Multatuli Rangkasbitung dengan mengusung tema “Legacy of Badui” atau peninggalan masyarakat Badui. Wisatawan dalam dan luar negeri bisa menyaksikan langsung upacara Seba di depan umum.

Melaksanakan tradisi Seba merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang baik serta ungkapan keselamatan dan keamanan. Oleh karena itu, upacara perayaan adat Seba merupakan kunjungan resmi masyarakat Badui kepada kepala pemerintahan yaitu Bupati Lebak dan forum organisasi pimpinan daerah setempat (Forkopimda), penyerahan komoditas pertanian antara lain pisang, talas, Kacang wangi, gula merah, nasi, dan lain lain.

Usai penyerahan hasil panen, akan diadakan upacara Kawalu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan panen. Tujuan khusus dari upacara Seba antara lain menyampaikan pesan dari pu’un atau pemimpin adat, menyampaikan laporan, menyampaikan keinginan dan penyerahan hasil pertanian.

 

Sumber: infocitramajaraya, ugm.ac.id