Teh Poci Khas Slawi: Dinikmati dengan Poci Grabah dan Gula Batu, Hmmm Jangan Tanya Nikmatnya!
- Handoko/istimewa
Slawi, WISATA - Slawi, sebuah kota kecil di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dikenal sebagai "Kota Teh" berkat salah satu produk khasnya yang telah mendunia: teh poci. Minuman yang satu ini memiliki ciri khas tersendiri karena disajikan dalam poci grabah atau gerabah tanah liat dan menggunakan gula batu sebagai pemanisnya. Kombinasi ini menciptakan cita rasa teh yang unik, tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Bagi Anda yang belum pernah mencoba teh poci, artikel ini akan mengajak Anda mengenal lebih dekat keistimewaan teh khas Slawi, proses penyajiannya, hingga alasan mengapa minuman ini begitu ikonik.
Tradisi Teh Poci: Warisan Budaya yang Terus Hidup
Teh poci tidak hanya sekadar minuman, tetapi merupakan simbol keramahan masyarakat Slawi. Tradisi minum teh ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, ketika teh menjadi salah satu komoditas unggulan di Jawa Tengah. Slawi, yang berada di wilayah penghasil teh, menjadi pusat pengolahan dan distribusi teh berkualitas tinggi.
Teh poci disajikan dalam poci grabah karena material ini dipercaya dapat menjaga kehangatan teh lebih lama sekaligus memberikan aroma khas yang tidak ditemukan pada teh yang disajikan dalam wadah lain. Selain itu, gula batu digunakan untuk memberikan rasa manis yang alami tanpa mengubah cita rasa asli teh.
Cara Penyajian yang Unik dan Otentik
Ada ritual khusus dalam menyajikan teh poci, yang menambah nilai estetika dan keunikan minuman ini. Pertama, daun teh berkualitas tinggi dimasukkan ke dalam poci grabah. Air panas yang baru mendidih kemudian dituangkan ke dalam poci, dan teh dibiarkan terendam selama beberapa menit hingga aromanya keluar sempurna.