Festival Gandrung Sewu: Tarian, Simbol Identitas dan Kebersamaan Masyarakat Banyuwangi

Festival Gandrung Sewu
Sumber :
  • Kemenparekraf

Banyuwangi, WISATA – Setiap bulan Agustus, Banyuwangi menjadi saksi dari salah satu festival budaya yang paling megah di Indonesia, Festival Gandrung Sewu. Festival ini adalah representasi dari kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Banyuwangi, yang selalu berhasil menarik perhatian ribuan pengunjung dari dalam dan luar negeri.

Festival Gandrung Sewu tidak hanya dikenal karena pertunjukan tari yang menawan, tetapi juga karena filosofi yang terkandung dalam setiap gerakannya. Tarian Gandrung sendiri berasal dari tradisi penghormatan kepada Dewi Sri, simbol kesuburan dan keberkahan. Dalam festival ini, ribuan penari yang mengenakan kostum berwarna cerah menari di pantai, menciptakan panorama yang mengagumkan.

“Setiap tahun, Festival Gandrung Sewu menjadi salah satu daya tarik wisata utama di Banyuwangi. Di tahun lalu, kami mencatat lebih dari 25.000 pengunjung yang datang,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Dr. Ir. Indra Sakti. “Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan seni dan budaya kami, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.”

Keindahan dan Makna di Balik Pertunjukan

Tarian Gandrung bukanlah sekadar seni pertunjukan. Setiap gerakan memiliki makna tersendiri. Gerakan lembut tangan melambangkan rasa syukur, sementara langkah kaki yang dinamis mencerminkan kerja keras masyarakat. Lebih dari itu, tarian ini menegaskan pentingnya kolaborasi dan persatuan dalam masyarakat.

Festival Gandrung Sewu juga mengajak penonton untuk merasakan kedamaian dan kebahagiaan yang tercermin dalam gerakan penari. Dengan melibatkan ribuan penari, festival ini menggambarkan kekuatan komunitas yang bersatu untuk merayakan kebudayaan mereka.

Mendorong Pariwisata dan Ekonomi Kreatif