"Kita Tidak Dapat Mengubah Angin, Tetapi Kita Dapat Menyesuaikan Layar." - Zeno
- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Zeno dari Citium, seorang filsuf Yunani kuno yang dikenal sebagai pendiri aliran filsafat Stoisisme, menyampaikan sebuah pepatah bijak: "Kita tidak dapat mengubah angin, tetapi kita dapat menyesuaikan layar." Ungkapan ini menggambarkan filosofi Stoik tentang penerimaan, adaptasi, dan kendali diri dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai makna dari ungkapan tersebut, konteks ajaran Zeno, dan relevansinya dalam kehidupan modern.
Latar Belakang Zeno dan Stoisisme
Zeno lahir sekitar tahun 334 SM di Citium, sebuah kota di Siprus. Setelah kehilangan kekayaannya dalam kecelakaan kapal, Zeno tiba di Athena dan mulai belajar filsafat. Terinspirasi oleh ajaran Socrates dan Crates, ia mendirikan sekolah filsafat Stoisisme di Stoa Poikile. Aliran filsafat ini menjadi salah satu yang paling berpengaruh di dunia kuno dan ajarannya tetap relevan hingga hari ini.
Makna dari "Kita Tidak Dapat Mengubah Angin, Tetapi Kita Dapat Menyesuaikan Layar"
Ungkapan ini menggambarkan prinsip dasar Stoisisme, yaitu bahwa kita tidak dapat mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di luar diri kita, tetapi kita dapat mengendalikan bagaimana kita bereaksi terhadapnya. Ini berarti fokus pada pengendalian diri dan adaptasi daripada berusaha mengubah hal-hal yang berada di luar kendali kita.
1. Penerimaan: Stoisisme mengajarkan bahwa kita harus menerima realitas sebagaimana adanya, termasuk hal-hal yang tidak dapat kita ubah. Penerimaan ini bukan berarti menyerah, tetapi memahami batasan kita dan fokus pada apa yang bisa kita kendalikan.
2. Adaptasi: Menyesuaikan layar berarti menyesuaikan diri dengan keadaan dan situasi yang ada. Ini adalah inti dari fleksibilitas dan ketahanan mental yang diajarkan oleh Stoisisme.