UNAIR: Keren Nih, UNAIR Tegaskan Tak Menaikkan Biaya UKT, Punya Sumber Pendapatan Lain

Kampus Universitas Airlangga (Unair), Surabaya
Sumber :
  • unair.ac.id

Surabaya, WISATA – Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) perguruan tinggi, kini sedang menjadi perhatian masyarakat.

Hal ini terjadi akibat imbas dari ketentuan UKT terbaru yang tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024 tentang biaya Standar Operasional Pendidikan Tinggi pada PTN di lingkungan Kemendikbudristek.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Keuangan Universitas Airlangga (Unair) angkat bicara.

Dr. Ardianto, S.E., M.Si., Ak. mengatakan Unair tidak menaikkan UKT miliknya.

Direktur Keuangan Unair, Dr. Ardianto, S.E., M.Si., Ak.

Photo :
  • unair.ac.id
“Kami sampaikan bahwa UKT Unair pada tahun 2024 ini tidak mengalami kenaikan,” katanya.

Menurutnya, UKT calon mahasiswa ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi kedua orang tua atau penanggung jawab biaya pendidikan.

Nantinya dokumen yang telah mahasiswa unggah, akan melalui proses evaluasi terlebih dulu.

Selain itu, mahasiswa yang masuk melalui SNBP dan SNBT juga tidak dikenakan Iuran Pengembangan Institusi.

Walaupun tak melakukan kenaikan biaya UKT, Unair akan tetap menyediakan fasilitas terbaik bagi mahasiswanya.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana, baik dari sisi pembangunan, layanan, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lulusan yang berkualitas,” terangnya.

Mahasiswa Unair juga memiliki kesempatan untuk mengajukan banding UKT.

Tidak ada batasan bagi mahasiswa yang akan melakukan banding UKT.

Ada tiga skema banding UKT yang disediakan oleh Unair, yaitu skema angsuran, penangguhan, dan penurunan.

Dalam proses pengajuan banding, para mahasiswa tidak perlu melakukan pengajuan secara tatap muka.

Mahasiswa dapat melakukan pengajuan melalui akun cybercampus masing-masing di setiap semesternya.

Lebih lanjut, Ardianto menegaskan bahwa Unair memiliki prinsip tidak ada mahasiswa pintar yang berhenti kuliah karena masalah ekonomi.

“Unair memiliki prinsip bahwa jangan sampai ada mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi, hanya karena masalah ekonomi,” tegasnya.

Menurut Ardianto, proporsi UKT hanya menyumbang kurang lebih 50 persen dari pendapatan Unair, sisanya berasal dari dana hibah kementerian, APBN untuk gaji dosen dan tenaga kependidikan PNS, penghasilan dari kerja sama, serta badan usaha milik Unair.

Rektorat UNAIR di Kampus C, Surabaya, Jawa Timur

Photo :
  • unair.ac.id
Unair juga memiliki Unit Penghasil Pendapatan yang lain seperti Airlangga Executive Education Center, Airlangga Assessment Center, CESGS, Rumah Sakit (RS) Unair yang terdiri atas RS Unair, RS Gigi dan Mulut Unair, RS Hewan Unair, dan unit penghasil lainnya.

Sedangkan Badan Usaha yang Unair miliki meliputi, Airlangga Global Travel, Inovasi Bioproduk Indonesia (Inobi), PT. Abisheka Bangun Sarana, PT. Dharma Putra Adigraha, Airlangga Univ. Consulting, dan lainnya.

“Jadi Unair tidak semata-mata hanya mengandalkan UKT dari mahasiswa,” jelasnya.

Tak hanya itu saja, Unair senantiasa berkomitmen untuk menjunjung tinggi transparansi keuangan.

Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan Unair melalui laman website yang tersedia.

Unair juga akan terus mendukung upaya perbaikan dan peningkatan fasilitas pembelajaran secara fisik maupun non fisik.

“Sepanjang itu sudah menjadi sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Rektor dengan persetujuan MWA (Majelis Wali Amanat - red.),” ucapnya.

(Sumber: unair.ac.id)