Ceruk di Gunung Tiongkok Mengungkap 20.000 Fosil Prasejarah yang Pulih setelah Kepunahan Masal

Thalattosaurus
Sumber :
  • Instagram/sarpenillus

Lapisan batu kapur setebal 50 kaki (16 meter) yang menyimpan fosil-fosil ini berasal dari masa ketika Tiongkok selatan masih berupa pulau besar di utara khatulistiwa dengan iklim tropis. Segelintir fosil tumbuhan darat menunjukkan bahwa komunitas laut ini tinggal di dekat hutan konifer.

Fosil-fosil tersebut terpelihara dengan sangat baik, dengan lebih dari separuhnya utuh, termasuk jaringan lunak. Rupanya mereka dilindungi selama berabad-abad oleh mikroba yang dengan cepat menutup tubuh mereka dari pembusukan setelah kematian.

“Jaringan lunak dapat memberi kita informasi lebih mendalam tentang pola evolusi dan hubungan yang lebih besar, seperti bulu pada dinosaurus,” kata Benton. “Jaringan lunak pada beberapa makhluk laut dapat membantu kita memahami pola makan dan pergerakan.” 

Sembilan puluh persen fosilnya adalah makhluk mirip serangga, seperti krustasea, kaki seribu, dan kepiting tapal kuda. Ikan berjumlah 4 persen, termasuk “fosil hidup” yang dikenal sebagai coelacanth, yang masih hidup hingga saat ini hampir 250 juta tahun kemudian. 

Siput, bivalvia (makhluk termasuk kerang dan tiram), belemnoids mirip cumi-cumi, ammonoid mirip nautilus, dan moluska lainnya merupakan sekitar 2 persen dari fosil yang ada.

Makhluk terbesar yang ditemukan para ilmuwan adalah thalattosaurus, reptil laut yang panjangnya sekitar 10 kaki (3 meter), yang akan memangsa ikan-ikan besar di sana, yang panjangnya mencapai sekitar 3 kaki (1 m). Reptil laut predator lain yang ditemukan para ilmuwan termasuk ichthyosaurus bertubuh lumba-lumba.

“Setiap kali kami menemukan situs baru seperti ini, kami semakin dekat dengan kehidupan di masa lalu,” kata Benton.