Pohon Juniper dalam Mitologi dan Kepercayaan Rakyat

- ulukayin.org
Fakta bahwa masyarakat di banyak wilayah Anatolia saat ini naik ke ketinggian untuk menyampaikan permohonan dan mengikatkan potongan kain (çaput) ke pohon juniper menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat tentang juniper tetap berpengaruh bahkan setelah ribuan tahun.
Di Turki Altai dan Turki Siberia, dupa juniper digunakan untuk menyucikan dan mengusir makhluk jahat. Orang Tengrist Turki percaya bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat. Oleh karena itu, dupa juniper dapat digunakan untuk pengobatan penyakit di masa lalu.
Dupa Juniper digunakan tidak hanya di Turki tetapi juga di banyak komunitas untuk menyucikan dan mengusir nasib buruk. Ahli cerita rakyat AS, Yeremia Curtin, menulis bahwa para dukun di Siberia mengasapi hewan dengan juniper sebelum melakukan pengorbanan.6 Demikian pula, diketahui bahwa beberapa dukun mengasapi drum mereka dengan juniper.
Di Eropa, juniper telah digunakan selama ribuan tahun baik untuk tujuan pengobatan, pemurnian dan perlindungan dari kejahatan. Merupakan tradisi umum menggunakan dupa juniper untuk penyucian, terutama di komunitas Celtic dan Utara. Di masa lalu, masyarakat Skandinavia juga menggunakan dupa juniper dalam ritual mereka untuk berkomunikasi dengan roh leluhur.
Keyakinan bahwa dupa juniper menyembuhkan tersebar luas di seluruh Eropa. Di Skotlandia, juniper dibakar untuk mencegah hewan sakit dan mengusir mata jahat.8 Jean De Bourgogne, Duke of Burgundy, merekomendasikan kepada masyarakat untuk membakar dahan juniper dan menghirup asapnya agar tidak tertular wabah. selama Epidemi Wabah Besar.
Kebiasaan lainnya adalah menggantung juniper di pintu untuk melindungi rumah dari kejahatan.9 Beberapa orang Italia melindungi rumah mereka dengan menggantung juniper di tempat-tempat seperti pintu dan jendela di mana roh jahat dapat masuk ke dalam rumah, atau dengan membakar dupa di tempat tersebut dengan juniper.
Cabang juniper di pintu diyakini di beberapa daerah dapat mencegah penyihir. Menurut Margaret Baker, penyihir yang ingin masuk ke dalam rumah diyakini akan merasa harus menghitung semua daun di dahan juniper yang tergantung di pintu. Namun, karena penyihir itu tidak pernah yakin bahwa dia menghitung dengan benar, dia harus menghitung ulang setiap saat. Jadi penyihir itu akan menolak masuk ke dalam rumah.