Pandangan Plato dan Hegel tentang Filsafat Idealisme: Antara Persamaan dan Pertentangan

Plato dan Hegel (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Malang, WISATA - Filsafat idealisme telah menjadi salah satu aliran pemikiran yang mendalam dalam sejarah filsafat. Plato, seorang filsuf Yunani kuno, dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel, seorang filsuf Jerman pada abad ke-18, adalah dua tokoh penting dalam sejarah filsafat yang memiliki kontribusi besar terhadap pengembangan idealisme. Meskipun hidup dalam periode yang berbeda, pandangan mereka tentang filsafat idealisme memiliki beberapa persamaan dan pertentangan yang menarik untuk dijelajahi.

Persamaan Antara Pandangan Plato dan Hegel tentang Filsafat Idealisme

1.    Pentingnya Dunia Ide atau Realitas Abstrak: Baik Plato maupun Hegel meyakini adanya dunia ide atau realitas abstrak yang lebih tinggi daripada dunia nyata yang dapat kita amati. Bagi Plato, dunia ide adalah tempat asal mula segala bentuk yang sempurna, sementara bagi Hegel, dunia ide mencerminkan kesadaran yang berkembang dari ide-ide murni.

2.    Konsep Realitas Absolut atau Absolutisme: Keduanya meyakini adanya realitas absolut atau kebenaran mutlak yang dapat ditemukan di luar realitas empiris. Bagi Plato, kebenaran absolut terletak dalam ide-ide yang kekal dan tidak berubah, sementara bagi Hegel, kebenaran absolut terwujud dalam proses dialektika yang menghasilkan sintesis dari kontradiksi.

3.    Pentingnya Proses Pengetahuan dan Pengembangan Kesadaran: Plato dan Hegel sama-sama menekankan pentingnya proses pengetahuan dan perkembangan kesadaran dalam mencapai pemahaman yang lebih tinggi tentang realitas. Bagi Plato, proses ini melibatkan pemahaman mengenai dunia ide, sedangkan bagi Hegel, ini melibatkan dialektika antara thesis, antithesis, dan synthesis.

Pertentangan Antara Pandangan Plato dan Hegel tentang Filsafat Idealisme

1.    Sumber Kebenaran: Plato meyakini bahwa sumber kebenaran terletak pada dunia ide yang kekal dan abadi, sementara Hegel menganggap bahwa kebenaran terwujud melalui proses dialektika dalam sejarah.