Makna Menerima Apa yang Tidak Dapat Diubah, Berfokus pada Apa yang Dapat Dikontrol dalam Stoicisme

- Image Creator/Handoko
Malang, WISATA - Di tengah arus kehidupan yang deras dan penuh dengan rintangan, Stoicisme hadir sebagai oase ketenangan dan kebijaksanaan. Filosofi kuno ini menawarkan panduan praktis untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan bermakna dengan mengajarkan kita menerima apa yang tidak dapat diubah dan berfokus pada apa yang dapat dikontrol.
Konsep ini mungkin terdengar sederhana, namun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan latihan dan disiplin. Menerima apa yang tidak dapat diubah berarti melepaskan diri dari kekecewaan, penyesalan, dan rasa frustrasi yang sering kali muncul ketika kita berusaha melawan kenyataan.
Hal ini bukan berarti kita harus pasrah dan tidak berusaha untuk memperbaiki keadaan. Justru, dengan menerima kenyataan, kita membebaskan diri dari energi yang terbuang percuma untuk hal-hal yang berada di luar kendali kita, dan dapat mengalihkan energi tersebut untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat.
Berfokus pada apa yang dapat dikontrol, di sisi lain, berarti mengarahkan energi dan usaha kita pada hal-hal yang dapat kita ubah dan perbaiki. Hal ini termasuk pikiran, tindakan, dan reaksi kita terhadap berbagai situasi.
Dengan fokus pada apa yang dapat kita kontrol, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita dalam berbagai aspek, seperti:
- Kesehatan mental: Menerima kenyataan dan fokus pada apa yang dapat dikontrol dapat membantu kita untuk mengelola stres, kecemasan, dan depresi.
- Hubungan: Berfokus pada apa yang dapat kita kontrol dalam hubungan dapat membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat.
- Pekerjaan: Berfokus pada apa yang dapat kita kontrol dalam pekerjaan dapat membantu kita untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan.
- Keuangan: Berfokus pada apa yang dapat kita kontrol dalam keuangan dapat membantu kita untuk mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai stabilitas keuangan.
Menerima apa yang tidak dapat diubah dan berfokus pada apa yang dapat dikontrol bukan hanya filosofi, tetapi juga cara hidup. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh, bijaksana, dan bahagia.
Contoh Penerapan Stoicisme dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana Stoicisme dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Ketika Anda terjebak macet: Alih-alih marah dan frustrasi, terima situasi ini dan fokuslah pada apa yang dapat Anda kontrol, seperti mendengarkan musik atau podcast, atau merencanakan hari Anda.
- Ketika Anda gagal dalam suatu tes: Alih-alih berkutat pada kegagalan, terima hasil tes dan fokuslah pada apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kinerja Anda di masa depan.
- Ketika Anda bertengkar dengan pasangan Anda: Dengarkan dengan seksama apa yang dikatakan pasangan Anda, cobalah untuk memahami sudut pandangnya, dan komunikasikan perasaan Anda dengan tenang dan hormat.
- Ketika Anda merasa terbebani oleh pekerjaan: Buatlah daftar tugas dan prioritaskan tugas-tugas yang paling penting. Fokuslah pada satu tugas pada satu waktu dan selesaikan satu per satu.
- Ketika Anda tergoda untuk membeli sesuatu yang tidak Anda butuhkan: Tanyakan pada diri Anda apakah Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut. Pertimbangkan anggaran Anda dan pikirkan konsekuensi jangka panjang dari pembelian tersebut.
Stoicisme adalah filosofi yang menawarkan panduan praktis untuk menjalani hidup yang lebih bahagia dan bermakna. Dengan menerima apa yang tidak dapat diubah dan berfokus pada apa yang dapat dikontrol, kita dapat meningkatkan kualitas hidup kita dalam berbagai aspek.
Menerapkan prinsip-prinsip Stoicisme dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan latihan dan disiplin, namun hasilnya akan sepadan dengan usaha yang kita lakukan.