Ibnu Khaldun: "Ketika Keadilan Hilang, Maka Kekuatanpun Akan Menjadi Lemah"

Ibnu Khaldun
Sumber :
  • Islam.co

Malang, WISATA - Ibnu Khaldun, seorang filosof, sejarawan, dan sosiolog Muslim terkemuka dari abad ke-14, telah meninggalkan warisan berupa kata-kata bijak yang terus menginspirasi kita hingga saat ini. Salah satu kutipan terbaiknya adalah: "Ketika keadilan hilang, maka kekuatanpun akan menjadi lemah." Kutipan ini memiliki makna mendalam yang relevan dalam konteks sosial, politik, dan kemanusiaan.

Makna Keadilan dalam Kutipan Ibnu Khaldun

Dalam konteks kutipan tersebut, keadilan merujuk pada prinsip dasar yang mengatur hubungan antara individu-individu dalam suatu masyarakat. Keadilan mencakup hak-hak dan kewajiban yang setara bagi semua orang tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau politik. Ketika keadilan ditegakkan, masyarakat akan merasakan kedamaian, harmoni, dan kesejahteraan bersama.

Implikasi Kehilangan Keadilan

Ibnu Khaldun mengingatkan kita bahwa ketika keadilan hilang, dampaknya akan sangat merugikan bagi masyarakat. Tanpa keadilan, akan muncul ketidaksetaraan, penindasan, dan ketidakadilan yang menyebabkan konflik, ketegangan, dan ketidakstabilan sosial. Hal ini berdampak pada hilangnya kekuatan dalam arti yang lebih luas, baik dalam skala individu, kelompok, maupun negara.

Kekuatan yang Lemah Tanpa Keadilan

Kutipan Ibnu Khaldun ini menunjukkan bahwa kekuatan yang dibangun di atas ketidakadilan akan rapuh dan tidak berkelanjutan. Meskipun pada awalnya tampak kuat dan dominan, kekuatan semacam ini tidak mampu bertahan dalam jangka panjang. Karena tidak didasarkan pada prinsip-prinsip yang adil dan berkeadilan, kekuatan tersebut akan rentan terhadap perlawanan dan penolakan dari masyarakat.