Medical Wellness dan Etnaprana: Minyak Akar Wangi untuk Masking, Perfuming, dan Tonic

Tanaman Akar Wangi
Sumber :
  • Balitro

Sebelum proses destilasi, akar wangi harus dipisahkan dari bonggolnya dan dirajang menjadi potongan pendek. Proses ini bertujuan untuk memudahkan penguapan minyak, mengurangi sifat kamba bahan, dan memperluas permukaan suling. Destilasi uap dan air menjadi metode yang efektif untuk memperoleh minyak akar wangi berkualitas tinggi.

Spesifikasi Minyak Akar Wangi dan Kegunaannya

Minyak akar wangi memiliki ciri khas berupa cairan berwarna kuning muda hingga cokelat kemerahan dengan aroma khas akar wangi. Kelarutan minyak ini adalah 1:1 dalam etanol 80%. Kandungan kimianya melibatkan α-Vetivone, Vetiselinenol, Khusimol, dan β-Vetispirene. Minyak akar wangi memiliki berbagai kegunaan seperti masking, perfuming, dan sebagai tonic.

Dalam konteks keselamatan, minyak akar wangi memiliki nilai LD50 toksisitas akut oral > 5000 mg/Kg BB pada tikus dan nilai LD50 toksisitas akut dermal > 5000 mg/Kg BB pada kelinci. Data ini menunjukkan bahwa minyak akar wangi relatif aman digunakan dalam jumlah yang wajar.

Dengan begitu, minyak akar wangi bukan hanya menjadi pilihan yang tepat untuk industri, namun juga memberikan nilai tambah dalam pemenuhan kebutuhan akan bahan-bahan alami yang ramah lingkungan. Dengan mengoptimalkan budidaya, panen, dan pengolahan, minyak akar wangi dapat menjadi elemen penting dalam industri wellness dan etnaprana.