Inilah Penyebab Paru-Paru Popcorn: Penyakit Langka yang Mengancam Kesehatan Paru-Paru

- IG/shael.ai
WISATA – Paru-paru popcorn adalah istilah populer untuk menyebut kondisi medis yang bernama bronkiolitis obliterans. Ini adalah penyakit langka yang menyebabkan peradangan dan jaringan parut pada bronkiolus, yaitu saluran udara terkecil di dalam paru-paru. Akibatnya, fungsi paru-paru dalam mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.
Penyakit ini disebut paru-paru popcorn karena pertama kali ditemukan pada pekerja pabrik popcorn yang menghirup zat kimia berbahaya bernama diasetil. Zat ini digunakan sebagai bahan perasa mentega pada popcorn microwave. Meskipun aman untuk dimakan, diasetil ternyata beracun jika dihirup dalam jangka panjang.

Paru-paru
- pixabay
Selain diasetil, ada beberapa zat kimia lain yang dapat menyebabkan paru-paru popcorn, seperti asetaldehida, ammonia, klorin, gas belerang, asap pengelasan, asam hidroklorik, formaldehida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida. Zat-zat ini banyak ditemukan di lingkungan industri, pertanian, atau perokok elektrik (vape). Selain paparan zat kimia, paru-paru popcorn juga bisa disebabkan oleh factor-faktor lain seperti infaksi pernafasan, penyakit autoimun, transplantasi paru-paru atau reaksi obat.
ilustrasi vape
- pixabay
Gejala utama dari paru-paru popcorn adalah sesak napas dan batuk kering yang terus-menerus. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam, lemas, penurunan berat badan, mengi, dan iritasi di hidung, mata, dan mulut. Gejala ini biasanya muncul 2-8 minggu setelah terpapar zat kimia, tetapi bisa juga lebih lama tergantung pada faktor risiko lainnya.
Paru-paru popcorn adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan penyakit. Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan anti-inflamasi, antibiotik, kortikosteroid, atau imunosupresan. Dalam kasus yang parah, transplantasi paru-paru mungkin diperlukan.
Pencegahan adalah cara terbaik untuk menghindari paru-paru popcorn. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi atau menghindari paparan zat kimia yang berpotensi berbahaya, seperti diasetil. Selain itu, menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan, dan kacamata, saat bekerja di lingkungan yang berisiko juga penting. Jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera periksakan diri ke dokter.
Sumber : kompas.com dan beberapa sumber lainnya