Filsafat Tanpa Drama: Belajar Menjadi Tenang dari Chrysippus

- Cuplikan Layar
Apa hubungan Chrysippus dengan dunia yang penuh notifikasi, konten viral, dan algoritma penuh tekanan? Jawabannya: semuanya.
Kita hidup di zaman di mana drama sering diproduksi dan dikonsumsi massal. Media sosial membangun budaya reaktif: marah, baper, bereaksi cepat tanpa refleksi. Di tengah kebisingan ini, filsafat Chrysippus menawarkan kontra-narasi: diam bukan berarti kalah, sabar bukan berarti pasrah, dan berpikir bukan berarti lamban.
Para profesional kini juga mulai mengadopsi prinsip Stoik dalam manajemen stres, kepemimpinan, bahkan pengembangan kecerdasan emosional. Buku-buku Stoik modern seperti The Daily Stoic dan How to Think Like a Roman Emperor menghidupkan kembali pemikiran Chrysippus secara tidak langsung, meskipun nama sang filsuf tidak selalu disebut.
Saatnya Menghidupkan Kembali Chrysippus
Dunia tidak akan pernah bebas dari drama, tetapi kita bisa memilih untuk tidak ikut larut. Chrysippus telah memberikan panduan untuk hidup yang lebih tenang, rasional, dan bermakna jauh sebelum teknologi menciptakan kekacauan mental baru.
Kini saatnya mengenal kembali sosok Chrysippus—bukan sekadar sebagai tokoh sejarah, tetapi sebagai guru ketenangan di tengah dunia yang gaduh.