John Sellars: Media Sosial, Antara Alat Pertumbuhan atau Racun Batin

John Sellars
John Sellars
Sumber :
  • Cuplikan layar

5.     Gunakan untuk Belajar dan Terhubung – Ikuti akun edukatif, komunitas pembelajaran, atau tokoh yang menginspirasi pertumbuhan diri.

Media Sosial sebagai Ladang Praktik Stoikisme

Justru karena dunia maya penuh distraksi, maka ia menjadi ladang terbaik untuk mempraktikkan Stoikisme. Ketika kita tergoda untuk membandingkan diri, ketika kita merasa ingin bereaksi impulsif terhadap komentar, atau ketika kita menginginkan perhatian dunia maya—itulah momen di mana ajaran Stoik diuji.

Sellars menyebutkan bahwa kehadiran kita di media sosial harus disertai kesadaran penuh. Dalam dunia digital, ketidaksadaran adalah pintu masuk menuju penderitaan batin. Tapi kesadaran akan pilihan, itulah yang membawa kebebasan sejati.

Kesimpulan: Pilihan Ada di Tangan Kita

Pernyataan John Sellars bahwa “media sosial bisa menjadi alat atau racun” bukanlah larangan, melainkan peringatan bijak. Di tangan yang sadar, media sosial bisa menjadi jembatan pengetahuan, refleksi diri, dan koneksi positif. Namun, tanpa kontrol, ia bisa menjadi racun yang menggerogoti ketenangan batin.

Stoikisme menawarkan alat untuk menavigasi dunia digital tanpa kehilangan arah. Dalam sunyi layar dan gemuruh notifikasi, kita masih bisa memilih: tetap jernih, tetap tenang, dan tetap bijak.