Mengapa Ajaran Epictetus Masih Bertahan Ribuan Tahun?

- apprendreavivre
Ini sangat cocok bagi generasi masa kini yang mulai mencari makna di balik kesuksesan materi. Banyak orang yang merasa hampa meskipun hidup berkecukupan. Di titik ini, Stoikisme hadir sebagai bentuk latihan mental yang memberi kedalaman makna dan kejelasan arah hidup.
Kekuatan dalam Kesederhanaan
Salah satu alasan lain mengapa ajaran Epictetus tetap hidup adalah karena kekuatan dalam kesederhanaannya. Ia tidak mengajarkan hal-hal muluk. Ia mengajak kita untuk hidup dengan kesadaran, kesabaran, dan kendali diri.
Dalam dunia yang penuh dengan konsumsi berlebihan, kesibukan tanpa henti, dan distraksi digital, nasihat Epictetus untuk “butuh lebih sedikit” menjadi revolusioner. Ia tidak anti kemajuan, tapi mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati tak tergantung pada banyaknya harta, melainkan pada sedikitnya keinginan.
Mengajarkan Ketangguhan Mental
Salah satu alasan utama ajaran Epictetus bertahan lama adalah karena ia mengajarkan ketangguhan mental yang sehat. Ia mengajak kita menghadapi kenyataan dengan jujur, tanpa dramatisasi, dan melihat setiap kesulitan sebagai ladang latihan bagi jiwa.
Dalam dunia kerja yang kompetitif dan relasi sosial yang rumit, kita kerap merasa lelah, frustrasi, bahkan kehilangan arah. Tapi jika memegang ajaran Epictetus—untuk melihat setiap tantangan sebagai sarana pertumbuhan—maka hidup tidak lagi terasa menekan, melainkan bermakna.