Marcus Aurelius dan Seni Mengendalikan Emosi dalam Hidup

Marcus Aurelius Tokoh Stoic
Marcus Aurelius Tokoh Stoic
Sumber :
  • Traderu

Salah satu praktik Stoik yang diajarkan Marcus adalah mengambil jeda sebelum merespons sesuatu, terutama saat emosi tinggi. Dalam jeda itu, kita punya kesempatan untuk berpikir: Apakah ini hal yang penting? Apakah ini layak membuatku marah? Apakah aku akan menyesalinya nanti?

Dengan jeda sejenak, kita memberi ruang bagi akal sehat untuk mengambil alih.

7.     Latihan Harian: Meditasi ala Marcus

Marcus Aurelius biasa memulai hari dengan refleksi: membayangkan bahwa ia akan bertemu orang bodoh, pemarah, atau tidak tahu diri. Bagi Marcus, persiapan mental seperti ini membuatnya lebih tahan terhadap frustrasi.

Dalam Meditations, ia menulis:

“Begin each day by telling yourself: today I shall be meeting with interference, ingratitude, insolence, disloyalty, ill-will, and selfishness…”

Ini bukan pesimisme, melainkan persiapan mental agar kita tidak kaget atau marah ketika hal itu terjadi. Kita jadi lebih siap secara emosional untuk menghadapi dunia nyata.