Panduan Singkat dari Massimo Pigliucci Membangun Kekuatan Diri dengan Stoisisme

Massimo Pigliucci
Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Setiap malam, catat tindakan, pikiran, dan keputusan yang telah dibuat. Evaluasi apakah tindakan tersebut selaras dengan kebajikan seperti kebijaksanaan, keberanian, keadilan, dan pengendalian diri. Ini bukan sekadar evaluasi, melainkan proses membentuk diri yang lebih kuat secara moral dan emosional.

3.     Latihan Pengendalian Emosi

Saat marah, kecewa, atau sedih, ambil jeda sejenak. Renungkan apakah perasaan itu datang dari hal yang bisa kita kendalikan atau tidak. Pigliucci menyarankan untuk menunda reaksi dan memberikan ruang bagi akal sehat untuk memimpin tindakan.

4.     Amor Fati (Mencintai Takdir)

Alih-alih mengutuk nasib buruk, Stoisisme mengajak kita untuk mencintai takdir. Ini bukan sikap pasrah, melainkan cara menerima kenyataan hidup sebagai bagian dari proses membentuk diri yang tangguh.

Stoisisme dan Psikologi Modern

Banyak prinsip Stoik yang kini didukung oleh ilmu psikologi positif dan terapi kognitif perilaku (CBT). Misalnya, kemampuan untuk mengenali dan mengelola pikiran otomatis yang negatif merupakan inti dari CBT—praktik yang juga ditemukan dalam journaling Stoik.