Massimo Pigliucci: “Berpikir Kritis adalah Fondasi dari Hidup yang Bijak”

Massimo Pigliucci
Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Jakarta, WISATA - Dalam dunia yang penuh dengan opini, informasi instan, dan narasi yang saling bertentangan, berpikir kritis bukan lagi sekadar keahlian intelektual — ia telah menjadi kebutuhan esensial untuk menjalani hidup yang bijak. Massimo Pigliucci, seorang filsuf modern yang memperjuangkan kembalinya filsafat ke kehidupan sehari-hari, menyatakan dengan tegas:
“Berpikir kritis adalah fondasi dari hidup yang bijak.”

Pernyataan ini bukan sekadar refleksi akademis. Ia adalah panduan praktis untuk siapa pun yang ingin menavigasi hidup dengan kejelasan, keteguhan moral, dan integritas pribadi.

Apa Itu Berpikir Kritis dalam Pandangan Stoik?

Berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara rasional dan sistematis, mempertanyakan asumsi, serta membuat keputusan berdasarkan alasan yang jelas dan bukti yang dapat dipercaya. Dalam kerangka Stoikisme, seperti yang dibawa Pigliucci, berpikir kritis melibatkan disiplin dalam membedakan antara apa yang berada dalam kendali kita dan apa yang tidak.

Filsuf Stoik seperti Epictetus dan Marcus Aurelius mengajarkan bahwa hidup yang baik dimulai dari pikiran yang jernih. Mereka percaya bahwa manusia menderita bukan karena peristiwa itu sendiri, tetapi karena penilaian keliru terhadap peristiwa tersebut. Di sinilah berpikir kritis berperan: ia menjadi alat untuk membersihkan pikiran dari prasangka dan emosi negatif yang tak berdasar.

Mengapa Berpikir Kritis Begitu Vital?

1.     Membantu Kita Mengenali Kebenaran
Di tengah arus informasi yang membanjiri hidup kita, kemampuan memilah mana yang benar dan mana yang manipulatif adalah bentuk kebijaksanaan. Berpikir kritis melindungi kita dari kepercayaan buta dan membantu kita menyusun opini yang etis dan rasional.