Marcus Aurelius: Hidup Kita Dibentuk oleh Pikiran Kita Sendiri

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA — Di tengah hiruk pikuk dunia yang penuh ketidakpastian, sering kali kita merasa bahwa hidup ini ditentukan oleh keadaan, takdir, atau bahkan keberuntungan semata. Namun, filsuf Romawi kuno, Marcus Aurelius, memberikan pandangan yang sangat berbeda: “Our life is what our thoughts make it” — "Hidup kita adalah apa yang dibentuk oleh pikiran kita."
Pernyataan singkat namun mendalam ini tidak sekadar kutipan inspirasional. Ia mencerminkan esensi dari filsafat Stoikisme yang selama ribuan tahun telah membimbing manusia untuk menemukan kedamaian batin, keberanian moral, dan kebijaksanaan dalam menjalani hidup, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Kekuatan Pikiran dalam Membentuk Realitas
Dalam perspektif Marcus Aurelius, tidak ada yang lebih berkuasa dalam membentuk hidup seseorang selain pikirannya sendiri. Lingkungan, kondisi sosial, atau bahkan nasib buruk sekalipun, bukanlah penentu utama kebahagiaan atau penderitaan kita. Yang menentukan adalah bagaimana kita menanggapi semua itu melalui cara berpikir kita.
Sebagaimana seorang pelukis membentuk karya dari kanvas kosong, manusia membentuk kehidupannya dari kumpulan pikiran, persepsi, dan keyakinan yang ia pelihara setiap hari.
Stoikisme: Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
Filosofi Stoik menekankan bahwa kendali tertinggi dalam hidup manusia adalah kendali atas pikirannya. Dalam buku terkenalnya, Meditations, Marcus Aurelius menulis catatan pribadi sebagai latihan mental untuk memperkuat dirinya agar tidak tunduk pada godaan, ketakutan, kemarahan, atau keputusasaan. Ia menulis untuk mengingatkan dirinya sendiri bahwa segala sesuatu dalam hidup bisa diterima, selama ia menjaga pikirannya tetap jernih, adil, dan bijak.