Robert Rosenkranz: Kesabaran adalah Aset Intelektual yang Paling Langka di Dunia Bisnis

Robert Rosenkranz
Robert Rosenkranz
Sumber :
  • Cuplikan layar

Misalnya, dalam pengambilan keputusan investasi, kesabaran memungkinkan investor untuk menunggu waktu yang tepat, memahami kondisi pasar secara menyeluruh, dan menghindari jebakan psikologis seperti herd mentality. Dalam membangun perusahaan, kesabaran memungkinkan seorang pemimpin untuk membangun budaya kerja yang berkelanjutan dan solid, bukan sekadar mengejar pertumbuhan instan yang rentan.

Kesabaran sebagai Instrumen Strategis

Menurut Rosenkranz, pemimpin besar tidak hanya menunggu; mereka secara aktif membangun kapasitas untuk bertindak dengan tepat pada saat yang paling efektif. Kesabaran yang ia maksud adalah kesabaran strategis, yakni kemampuan untuk menahan diri dari keputusan impulsif dan memberi waktu pada proses berpikir mendalam.

Ia mencontohkan bahwa banyak konflik dalam bisnis sebenarnya bisa dihindari jika para pihak menunjukkan kesabaran dalam berkomunikasi. Ketika emosi diredam dan waktu digunakan untuk refleksi, maka solusi yang muncul cenderung lebih rasional dan bisa diterima oleh semua pihak.

Tantangan dalam Menerapkan Kesabaran

Namun, Rosenkranz juga tidak menutup mata bahwa menerapkan kesabaran di era digital bukan hal yang mudah. Dengan tekanan dari pemegang saham, target kuartalan, dan ekspektasi publik, para eksekutif kerap terjebak dalam tekanan untuk menunjukkan hasil cepat. Oleh karena itu, kesabaran menjadi "aset intelektual paling langka" karena hanya sedikit yang mampu mempertahankannya dalam situasi menantang.

Ia menyarankan agar pemimpin dan profesional muda mulai melatih kesabaran dalam keputusan sehari-hari. Misalnya, dengan tidak langsung merespons email yang bersifat emosional, atau dengan memberi waktu untuk berpikir sebelum memberikan pernyataan publik. Langkah-langkah kecil ini, menurutnya, membentuk landasan untuk kesabaran strategis yang lebih besar.