Bagaimana AI Membantu Menyelamatkan 'Hutan yang Tak Terlihat' di Australia

Rumput Laut
Rumput Laut
Sumber :
  • pixabay

Di mana ada rumput laut, di situ ada kehidupan laut. Ribuan spesies bergantung pada hutan hujan bawah laut ini untuk makanan, tempat pembibitan dan tempat berlindung. Spesies ini meliputi berang-berang laut, abalon, sejenis siput laut, naga laut, gurita Pasifik raksasa, anjing laut pelabuhan, yang dapat ditemukan bermain di antara hutan rumput laut dan sotong.

Krisis iklim mengancam beberapa benteng rumput laut raksasa yang tersisa di Tasmania, membawa air yang lebih hangat dan miskin nutrisi ke pulau tersebut. Ini menjadi masalah karena spesies tersebut rentan terhadap air yang lebih hangat dan rentan terhadap serangan ketidakseimbangan bulu babi yang tiba-tiba. Saat ini, hutan rumput laut raksasa terdaftar sebagai jenis komunitas laut yang terancam punah.

Namun, masih ada harapan. Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO), Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS), The Nature Conservancy, Great Southern Reef Foundation, Kelp Forest Alliance, dan raksasa teknologi Google mengumumkan projek dan kemitraan baru pada tahun 2024 untuk membantu melestarikan dan memulihkan hutan rumput laut raksasa Australia menggunakan AI.

Projek ini akan memanfaatkan Google Earth Engine dan platform AI milik Google Cloud, Vertex AI, untuk menemukan dan menganalisis hutan rumput laut di lebih dari 7.000 km persegi citra satelit untuk pertama kalinya. Hal ini akan memberikan gambaran lengkap tentang hutan-hutan ini kepada para peneliti sehingga mereka dapat membangun strategi pemantauan yang efisien, andal dan berjangka panjang.

Selain itu, para peneliti CSIRO, IMAS dan Google akan menggunakan AI untuk menganalisis rumput laut raksasa yang masih hidup guna memahami apa yang membuat sebagian rumput laut tersebut tahan panas. Dengan menggunakan dua alat AI Google—DeepConsensus dan DeepVariant—mereka akan berusaha mengidentifikasi pola genetik yang menyebabkan ketahanan terhadap panas, sehingga para ilmuwan dapat menanam varietas ini dan pada akhirnya memulihkan hutan rumput laut.

Sebagai yang pertama dalam jenisnya, projek penelitian ini tidak hanya akan membuat perbedaan di Australia, tetapi juga dapat memberikan dampak positif secara global. Untuk mendukung pemulihan hutan rumput laut raksasa di seluruh negeri, peta geospasial akan dapat diakses oleh semua ilmuwan, sementara alat penelitian AI yang digunakan sudah tersedia secara terbuka

Selain itu, para ilmuwan tengah membangun bank hayati gametofit rumput laut raksasa untuk menumbuhkan galur yang secara alami lebih toleran terhadap air hangat. Seperti menanam tanaman di tempat pembibitan, rumput laut raksasa ini ditumbuhkan di laboratorium hingga siap ditanam pada seutas tali di lautan.