Peralatan Batu Berusia 40.000 Tahun Ungkap Adaptasi Manusia Purba terhadap Lingkungan Hutan Hujan di Guinea Ekuatorial
- archaeologymag.com/A. Rosaset
Malang, WISATA – Penggalian di wilayah Río Campo di Guinea Ekuatorial, untuk pertama kalinya, memberikan bukti pendudukan sistematis hutan hujan Afrika Tengah oleh Homo sapiens lebih dari 40.000 tahun yang lalu. Untuk pertama kalinya, ada bukti kehadiran manusia dalam ekosistem yang tidak bersahabat ini selama Pleistosen Atas.
Penemuan ini, yang melibatkan MNCN-CSIC dan IPHES-CERCA, mengungkap kapasitas adaptasi dan kecerdikan populasi manusia purba untuk menetap dalam kondisi lingkungan ekstrem tersebut.
Para peneliti telah menggali 30 singkapan stratigrafi. Mereka menemukan 16 yang berisi peralatan litik. Ke-418 artefak tersebut mencakup beberapa titik bifasial, inti Levallois dan peralatan berat. Peralatan tersebut penting untuk bertahan hidup, berburu, mengolah material dan navigasi di vegetasi tebal dan sumber daya yang tidak dapat diprediksi. Penanggalan radiokarbon dan pendaran cahaya terstimulasi optik (OSL) menunjukkan usia pendudukan antara 76.000 dan 20.000 tahun.
Alat-alat yang ditemukan di Río Campo menunjukkan tradisi teknologi yang terkait dengan industri litik lainnya di Afrika bagian tengah dan selatan, seperti Acheulean dan Sangoan. Hal ini menunjukkan adanya transmisi pengetahuan teknis yang berkelanjutan selama ribuan tahun dan warisan budaya yang mengakar kuat.
Secara tradisional, penelitian tentang evolusi manusia berpusat pada wilayah kering dan semi-kering di Afrika, dan hutan hujan jarang dieksplorasi. Temuan ini menekankan peran Afrika Tengah dalam merekonstruksi berbagai strategi adaptasi manusia purba. "Dengan hasil ini, kami memetakan perilaku manusia prasejarah dan menempatkan Afrika Tengah sebagai landasan dalam evolusi budaya dan biologis spesies kita," kata Profesor Antonio Rosas, peneliti utama dari MNCN-CSIC.
Temuan di Río Campo juga menunjukkan bahwa hutan hujan tropis yang sebelumnya dianggap tidak ramah bagi manusia, merupakan bagian penting dari sejarah evolusi manusia modern. Kelangsungan tradisi Zaman Batu Pertengahan, seperti kompleks teknologi Lupemban, menjadi bukti keberadaannya yang sudah ada sejak ratusan ribu tahun lalu.
Studi geomorfologi di wilayah Río Campo mengungkap sistem fluvial dari Pleistosen Atas yang dicirikan oleh gundukan pasir dan saluran dangkal. Para peneliti menemukan bahwa siklus erosif yang berurutan menghapus sebagian besar catatan sedimen sebelumnya, yang menjelaskan tidak adanya bukti arkeologi yang lebih tua.