Socrates dan Paradoks Pengetahuan: Mengapa Ia Berkata 'Saya Tidak Tahu Apa-apa'?

Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Socrates, seorang filsuf besar asal Yunani, terkenal dengan ungkapan yang sering dikaitkan dengannya: "Saya tidak tahu apa-apa." Pernyataan ini, yang mungkin terdengar penuh kerendahan hati atau bahkan paradoksal, sebenarnya mengandung pelajaran yang sangat mendalam. Dalam dunia filsafat, terutama dalam metodologi Socrates, pernyataan ini mencerminkan inti dari pendekatan kritisnya dalam mencari kebenaran.

Memahami Ketidaktahuan dalam Konteks Filsafat

Socrates sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang kepada masyarakat Athena, menggali pemikiran dan keyakinan mereka yang sudah diterima begitu saja. Namun, alih-alih memberikan jawaban pasti, ia lebih memilih untuk menunjukkan ketidaktahuan dirinya. Pernyataan "Saya tidak tahu apa-apa" merupakan salah satu prinsip dasar dalam pendekatannya yang disebut metode Socratic. Dalam metode ini, Socrates lebih berfokus pada proses penemuan kebenaran melalui pertanyaan yang mendalam dan refleksi daripada hanya memberikan jawaban yang mudah.

Pernyataan ini, meskipun tampak sederhana, sebenarnya memiliki dua makna yang sangat penting dalam filsafat:

  1. Kesadaran akan keterbatasan pengetahuan manusia: Dengan mengakui ketidaktahuan, Socrates menunjukkan bahwa pemikiran yang baik dimulai dari kesadaran bahwa kita tidak tahu segalanya. Dalam filosofi Socrates, pengetahuan bukanlah sesuatu yang diperoleh dengan cara menerima fakta-fakta mentah, melainkan melalui proses dialog dan refleksi kritis.
  2. Pentingnya pencarian kebenaran: Dengan merendahkan ego dan kesediaannya untuk belajar, Socrates mendorong kita untuk terus mencari jawaban yang lebih baik, lebih dalam, dan lebih benar. Ini juga mengajarkan bahwa berpikir kritis adalah hal yang jauh lebih berharga daripada memiliki "jawaban" yang terburu-buru atau diterima begitu saja.

Metode Socratic dan Dampaknya

Metode Socratic, atau yang lebih dikenal dengan istilah dialogis Socratic, adalah pendekatan berbasis pertanyaan yang memungkinkan seseorang untuk menggali jawaban dengan cara yang lebih terbuka dan reflektif. Socrates menggunakan metode ini dalam interaksi sehari-harinya, khususnya dengan orang-orang di Athena, baik yang berpendidikan maupun rakyat biasa. Melalui pertanyaan yang mendalam, Socrates tidak hanya mencari kebenaran, tetapi juga melatih orang lain untuk berpikir kritis dan tidak menerima begitu saja informasi tanpa pembuktian.