SRAGEN: Lestarikan Budaya Lokal Lewat Permainan Tradisional kepada Generasi Penerus

Lomba Gasing di Sragen
Sumber :
  • sragenkab.go.id

Sragen, WISATA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah menggelar Lomba Permainan Tradisional untuk siswa-siswi Sekolah Dasar (SD).

Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri Kroyo Karangmalang, Sragen, pada hari Jumat (22/11/2024).

Acara yang diikuti perwakilan 8 siswa-siswi SD dari 20 Kecamatan itu, memainkan 3 jenis lomba permainan tradisional, yaitu permainan gasing, tulup dan bakiak.

Lomba permainan tradisional ini menghadirkan dewan juri dari Sraddha Institute serta Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Sragen.

Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Johny Adhi Aryawan mengatakan, kegiatan dalam rangka Revitaslisasi/Restorasi Objek Pemajuan Kebudayaan ini, dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan anak-anak terhadap nilai-nilai budaya.

“Kami menterjemahkan kebudayaan dalam sudut pandang anak-anak melalui permainan tradisional. Melalui keterlibatan guru, anak-anak dikenalkan nilai-nilai budaya lokal yang terkandung di dalam permainan tradisonal,” ujar Johny.

Ia menambahkan, seluruh permainan dikemas sedemikian rupa menjadi lebih menarik, sehingga para siswa semakin mencintai budaya lokal di tengah gempuran teknologi digital.

Lomba gasing, misalnya, permainan ini melatih kesabaran dan ketepatan dalam melemparkan gasing agar dalam posisi aman dan mampu berputar dengan keseimbangan yang tepat.

Sedangkan lomba tulup, permainan yang melatih ketangkasan dalam memfokuskan pada sasaran tembak.

Kemudian, lomba bakiak, yaitu permainan yang melatih kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Pelestarian objek pemajuan kebudayaan dengan pengemasan warisan budaya dalam bentuk permainan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu media publikasi kepada generasi muda, sehingga penyebarluasan warisan budaya terus berkelanjutan hingga generasi yang akan datang.

“Upaya kita melestarikan permainan tradadisonal ini dilakukan, agar generasi muda ikut mewarisi tradisi berharga ini. Apalagi dengan penggunaan teknologi seperti sekarang ini, penyebaran informasi permainan tradisional akan mudah dilakukan,” imbuhnya.

(Sumber: sragenkab.go.id)