Coding untuk Anak: Masa Depan Cerah atau Ancaman bagi Keseimbangan Sosial-Emosional?

Ilustrasi Anak TK Belajar Coding
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Malang, WISATA - Di era digital, keterampilan teknologi seperti coding menjadi salah satu kompetensi yang banyak dianggap sebagai modal penting bagi generasi masa depan. Sekolah-sekolah mulai memasukkan coding ke dalam kurikulum pendidikan, bahkan untuk anak usia dini. Namun, di balik optimisme ini, muncul perdebatan apakah pengajaran coding sejak usia muda benar-benar memberikan dampak positif, atau justru mengorbankan kecerdasan sosial dan emosional yang sama pentingnya.

Mengapa Coding Penting bagi Masa Depan Anak?

Coding atau pemrograman komputer adalah "bahasa" yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan mesin. Dengan menguasai coding, anak-anak dipersiapkan untuk menghadapi tuntutan pekerjaan di masa depan, di mana keterampilan digital menjadi prioritas utama.

Laporan dari World Economic Forum (WEF) menyebutkan bahwa 65% anak-anak yang memasuki sekolah dasar saat ini akan bekerja di jenis pekerjaan yang belum ada saat ini. Coding dianggap sebagai salah satu keterampilan dasar untuk menghadapi era otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, mempelajari coding juga diklaim dapat mengasah keterampilan berpikir logis, pemecahan masalah, dan kreativitas. Misalnya, ketika anak-anak mencoba menulis program sederhana, mereka belajar untuk berpikir sistematis dan mencari solusi atas masalah yang muncul.

Kekhawatiran: Mengorbankan Keseimbangan Sosial dan Emosional

Meski manfaat coding tidak dapat diabaikan, beberapa ahli psikologi dan pendidikan mengungkapkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perkembangan sosial dan emosional anak.