Mengapa Socrates Memilih Mati daripada Mengingkari Keyakinannya?
- Image Creator/Handoko
Jakarta, WISATA - Pada akhir hidupnya, Socrates dihadapkan pada pilihan sulit: menerima hukuman mati atau mengingkari prinsip yang ia pegang teguh. Filsuf besar ini memilih jalan pertama, sebuah keputusan yang mengguncang dunia intelektual Yunani kuno dan memengaruhi pemikiran filsafat hingga hari ini. Apa yang mendorong Socrates untuk mengambil keputusan tersebut?
Socrates dan Prinsipnya yang Tak Tergoyahkan
Bagi Socrates, kehidupan tanpa refleksi adalah kehidupan yang tidak layak dijalani. Dalam pandangannya, kebenaran dan keadilan harus dijunjung tinggi, bahkan jika itu berarti harus menghadapi kematian. Ketika ia diadili atas tuduhan merusak generasi muda dan menolak dewa-dewa Athena, ia tidak berusaha membela dirinya dengan cara yang mungkin menyelamatkannya. Sebaliknya, ia menantang dewan juri untuk memikirkan moralitas tindakan mereka.
Mengapa Socrates Menolak Melarikan Diri?
Setelah dijatuhi hukuman mati, beberapa teman Socrates menawarkan bantuan untuk melarikan diri. Namun, ia menolak. Dalam dialog Crito karya Plato, Socrates menjelaskan bahwa melarikan diri akan berarti melanggar hukum yang selama ini ia hormati. Baginya, menghindari hukuman sama saja dengan mengingkari prinsip keadilan yang ia perjuangkan sepanjang hidupnya.
Filosofi di Ujung Kehidupan
Socrates menggunakan saat-saat terakhirnya untuk mengajarkan pelajaran penting kepada murid-muridnya. Dalam dialog Phaedo, Plato menggambarkan percakapan terakhir Socrates, di mana ia berbicara tentang keabadian jiwa dan pentingnya menjalani kehidupan berdasarkan kebajikan. Sikap tenangnya saat meminum racun hemlock menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa dan keyakinannya pada nilai-nilai yang ia yakini.
Dampak Kematian Socrates
Kematian Socrates memicu gelombang refleksi di kalangan murid-muridnya, termasuk Plato dan Aristoteles, yang kemudian meletakkan dasar bagi filsafat Barat. Ia menjadi simbol perjuangan untuk kebebasan berpikir dan berbicara, serta pengingat bahwa prinsip dan nilai sering kali memiliki harga yang sangat mahal.
Keputusan Socrates untuk mati demi prinsipnya adalah pelajaran abadi tentang integritas dan keberanian. Dalam dunia modern yang terus menghadapi tantangan kebebasan intelektual, kisah Socrates mengingatkan kita bahwa mempertahankan kebenaran sering kali membutuhkan pengorbanan besar.