Penelitian Harvard Menunjukkan Bahan Plastik Sebabkan Kerusakan DNA dan Berpengaruh dalam Reproduksi

Barang-barang Terbuat dari Plastik
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Sebuah penelitian baru-baru ini yang dilakukan terhadap cacing gelang, ditemukan bahwa bahan plastik biasa dapat menyebabkan putusnya rantai DNA, ini juga yang menyebabkan sel telur memiliki jumlah kromosom yang tidak normal. Penelitian yang dipimpin oleh Monica Colaiácovo dari Harvard Medical School, baru-baru ini dipublikasikan di jurnal PLOS Genetics.

Benzyl butyl phthalate (BBP), suatu bahan kimia yang membuat plastik lebih fleksibel dan tahan lama, ditemukan di banyak produk konsumen, termasuk kemasan makanan, produk perawatan pribadi dan mainan anak-anak. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa BBP mengganggu hormon tubuh dan memengaruhi reproduksi dan perkembangan manusia, namun rincian dampaknya terhadap reproduksi masih belum jelas.

Dalam sebuah penelitian baru, para peneliti menguji berbagai dosis BBP pada nematoda Caenorhabditis elegans dan mencari perubahan abnormal pada sel telur. Mereka melihat bahwa pada tingkat yang serupa dengan yang terdeteksi pada manusia, BBP mengganggu cara kromosom yang baru disalin didistribusikan ke dalam sel kelamin. Secara khusus, BBP menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan rantai DNA, yang menyebabkan kematian sel dan sel telur dengan jumlah kromosom yang salah.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti mengusulkan bahwa paparan BBP mengubah ekspresi gen sehingga menyebabkan kerusakan signifikan pada DNA, yang pada akhirnya menyebabkan sel telur berkualitas rendah dengan kromosom abnormal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa C. elegans memetabolisme BBP dengan cara yang sama seperti mamalia dan berdampak pada tingkat BBP yang serupa dengan yang terjadi pada manusia. Hal ini menunjukkan bahwa C. elegans adalah model yang efektif untuk mempelajari dampaknya pada manusia. Secara keseluruhan, penelitian ini menggarisbawahi sifat racun dari bahan plastik yang sangat umum ini dan kerusakan yang ditimbulkannya terhadap reproduksi hewan.