Bagaimana Kerutan Terbentuk dan 4 Faktor yang Mempercepat Terbentuknya Kerutan

Setiap Orang akan Mengalami Penuaan
Sumber :
  • pixabay

Malang, WISATA – Kerutan adalah tanda penuaan, namun tidak semua orang mengalaminya dengan kecepatan yang sama. Beberapa orang mengalami kerutan pertama kali  di awal 20an, sementara yang lain mungkin memiliki wajah mulus dan tampak awet muda hingga usia tua.

Jadi, bagaimana kerutan terbentuk? Untuk pertanyaan ini tidaklah sederhana, karena kulit manusia adalah organ yang kompleks dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi penampilannya.

Kulit terbagi menjadi tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis di atas, dermis di tengah dan hipodermis di bawah. Dermis jauh lebih tebal daripada epidermis dan hipodermis, karena mengandung saraf, pembuluh darah, kelenjar keringat, folikel rambut dan protein yang mendukung keseluruhan struktur kulit. Secara khusus, sebagian besar terdiri dari protein berserat kolagen dan elastin, yang tersuspensi dalam matriks lengket.

Kerutan mulai muncul ketika komponen struktural dermis mulai terdegradasi, sebuah proses yang dikenal sebagai penuaan kulit. Namun, kapan munculnya kerutan bergantung pada kombinasi beberapa faktor, termasuk genetika dan gaya hidup seseorang.

Seiring bertambahnya usia, jumlah sel di kulit yang memproduksi kolagen dan elastin, atau yang dikenal sebagai fibroblas, mulai berkurang dan jaringan yang tersisa menjadi kurang produktif.

Selain itu, protein struktural yang ada di kulit dipecah oleh enzim dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Penuaan juga menyebabkan lapisan atas epidermis kulit (stratum korneum), menjadi lebih tipis. Pergeseran struktural ini membuat kulit lebih sulit mempertahankan kelembapan dan kulit kering membuat kerutan lebih terlihat.

Ada beberapa faktor yang mempercepat terbentuknya kerutan, seperti:

1. Penuaan sel

Sel-sel yang rusak namun tidak mati, keadaannya seperti zombie. Sel-sel zombi ini menumpuk di kulit seiring bertambahnya usia, melepaskan bahan kimia yang dapat memicu degradasi komponen struktural kulit.

2. Peradangan dan kerusakan DNA

Kecepatan penuaan mendorong pembentukan kerutan tergantung pada faktor tambahan, seperti susunan genetik kita.

3. Paparan sinar matahari

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan kerutan ada juga yang berada dalam kendali kita. Misalnya paparan sinar matahari berlebihan dapat mempercepat penuaan kulit, karena sinar ultraviolet matahari menyebabkan peradangan dan kerusakan DNA pada sel kulit. Hal ini tidak hanya mendorong pembentukan kerutan tetapi juga kanker kulit, itulah sebabnya tabir surya sangat penting.

4. Paparan polusi dan merokok

Paparan polusi udara dan merokok juga dapat memicu pembentukan kerutan dengan menginduksi stres oksidatif, suatu keadaan ketidakseimbangan antara produksi sel dan penghapusan molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.

Radikal bebas adalah produk sampingan dari pemecahan oksigen dalam tubuh. Jika tidak dilawan oleh antioksidan, baik yang diproduksi di dalam tubuh atau tertelan, partikel yang sangat reaktif ini dapat merusak komponen struktural kulit. 

Namun, pada akhirnya Anda pasti akan mengalami keriput, terlepas dari apa yang Anda makan atau kosmetik apa yang Anda gunakan untuk memperlambat proses penuaan

Malang, WISATA – Kerutan adalah tanda penuaan, namun tidak semua orang mengalaminya dengan kecepatan yang sama. Beberapa orang mengalami kerutan pertama kali  di awal 20an, sementara yang lain mungkin memiliki wajah mulus dan tampak awet muda hingga usia tua.

Jadi, bagaimana kerutan terbentuk? Untuk pertanyaan ini tidaklah sederhana, karena kulit manusia adalah organ yang kompleks dan banyak faktor yang dapat mempengaruhi penampilannya.

Kulit terbagi menjadi tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis di atas, dermis di tengah dan hipodermis di bawah. Dermis jauh lebih tebal daripada epidermis dan hipodermis, karena mengandung saraf, pembuluh darah, kelenjar keringat, folikel rambut dan protein yang mendukung keseluruhan struktur kulit. Secara khusus, sebagian besar terdiri dari protein berserat kolagen dan elastin, yang tersuspensi dalam matriks lengket.

Kerutan mulai muncul ketika komponen struktural dermis mulai terdegradasi, sebuah proses yang dikenal sebagai penuaan kulit. Namun, kapan munculnya kerutan bergantung pada kombinasi beberapa faktor, termasuk genetika dan gaya hidup seseorang.

Seiring bertambahnya usia, jumlah sel di kulit yang memproduksi kolagen dan elastin, atau yang dikenal sebagai fibroblas, mulai berkurang dan jaringan yang tersisa menjadi kurang produktif.

Selain itu, protein struktural yang ada di kulit dipecah oleh enzim dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Penuaan juga menyebabkan lapisan atas epidermis kulit (stratum korneum), menjadi lebih tipis. Pergeseran struktural ini membuat kulit lebih sulit mempertahankan kelembapan dan kulit kering membuat kerutan lebih terlihat.

Ada beberapa faktor yang mempercepat terbentuknya kerutan, seperti:

1. Penuaan sel

Sel-sel yang rusak namun tidak mati, keadaannya seperti zombie. Sel-sel zombi ini menumpuk di kulit seiring bertambahnya usia, melepaskan bahan kimia yang dapat memicu degradasi komponen struktural kulit.

2. Peradangan dan kerusakan DNA

Kecepatan penuaan mendorong pembentukan kerutan tergantung pada faktor tambahan, seperti susunan genetik kita.

3. Paparan sinar matahari

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pembentukan kerutan ada juga yang berada dalam kendali kita. Misalnya paparan sinar matahari berlebihan dapat mempercepat penuaan kulit, karena sinar ultraviolet matahari menyebabkan peradangan dan kerusakan DNA pada sel kulit. Hal ini tidak hanya mendorong pembentukan kerutan tetapi juga kanker kulit, itulah sebabnya tabir surya sangat penting.

4. Paparan polusi dan merokok

Paparan polusi udara dan merokok juga dapat memicu pembentukan kerutan dengan menginduksi stres oksidatif, suatu keadaan ketidakseimbangan antara produksi sel dan penghapusan molekul berbahaya yang disebut radikal bebas.

Radikal bebas adalah produk sampingan dari pemecahan oksigen dalam tubuh. Jika tidak dilawan oleh antioksidan, baik yang diproduksi di dalam tubuh atau tertelan, partikel yang sangat reaktif ini dapat merusak komponen struktural kulit. 

Namun, pada akhirnya Anda pasti akan mengalami keriput, terlepas dari apa yang Anda makan atau kosmetik apa yang Anda gunakan untuk memperlambat proses penuaan