"Hidup yang Tidak Diuji Tidak Layak untuk Dijalani " Socrates

Suasana Penjara Socrates Jelang Hukuman Mati
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - “Hidup yang tidak diuji tidak layak untuk dijalani.” Pernyataan ini, yang diucapkan oleh Socrates dalam dialog Plato, Apologia, bukan hanya ungkapan yang menggugah, tetapi juga tantangan bagi kita semua. Socrates, filsuf Yunani yang sering dianggap sebagai bapak filsafat Barat, menekankan pentingnya refleksi dan pengujian diri sebagai cara untuk mencapai kehidupan yang bermakna. Dalam dunia modern yang serba cepat dan penuh distraksi, pesan ini tetap relevan dan menjadi panggilan untuk merenung lebih dalam tentang hidup kita.

Apologia: Pengadilan Socrates dan Keberaniannya Menghadapi Kebenaran

Apologia adalah salah satu dialog Plato yang menggambarkan pembelaan diri Socrates di hadapan pengadilan Athena. Socrates dituduh merusak pemuda dan tidak menghormati dewa-dewa kota, tuduhan yang sangat serius pada masanya. Namun, alih-alih membela diri dengan cara konvensional, Socrates menggunakan momen ini untuk mengajak para juri dan warga Athena berpikir lebih kritis tentang kehidupan, kebenaran, dan keadilan.

Di dalam pembelaannya, Socrates menekankan bahwa hidup yang baik bukanlah tentang sekadar mengikuti aturan atau norma yang ada, melainkan tentang terus-menerus mempertanyakan dan menguji keyakinan kita. Baginya, pengujian diri adalah cara terbaik untuk menemukan kebenaran dan mencapai kebijaksanaan sejati.

Mengapa Menguji Hidup Itu Penting?

Socrates percaya bahwa tanpa pengujian diri, kita cenderung menerima apa yang ada di sekitar kita tanpa pertanyaan. Kita mengikuti arus, menerima norma, dan menjalani hidup tanpa benar-benar memahami tujuan atau nilai di balik tindakan kita. Hidup yang tidak diuji adalah hidup yang dijalani dalam kebutaan intelektual dan moral.

Socrates mengajarkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mempertanyakan keyakinan, tindakan, dan motivasinya sendiri. Pengujian ini tidak hanya penting untuk perkembangan pribadi tetapi juga untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa pengujian, kita berisiko menjadi korban kebodohan, prasangka, dan ketidakadilan.