Pengaruh Jeruk Bali terhadap Konsumsi Obat-obatan dan Dampak yang Ditimbulkan

Jeruk Bali setelah Dibelah
Sumber :
  • pixabay

Jeruk bali juga dapat meningkatkan kadar imunosupresan, seperti siklosporin (Neoral), yang berpotensi membahayakan ginjal. Efek serupa pada obat kecemasan, termasuk benzodiazepin seperti diazepam (Valium), dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan, kata McDonnell. Tergantung pada dosis benzos yang dikonsumsi seseorang, mungkin terdapat efek yang lebih parah, seperti kesulitan bernapas.

Namun jeruk bali tidak memberikan efek peningkatan ini pada semua obat yang dirusaknya dalam beberapa kasus, jeruk bali justru dapat menurunkan jumlah obat yang masuk ke dalam darah 

Hal ini berlaku untuk obat alergi fexofenadine (Allegra). Obat-obatan seperti fexofenadine dipindahkan ke dalam sel oleh protein yang disebut transporter, yang memindahkan zat dari satu sisi membran sel ke sisi lainnya. Beberapa pengangkut ini membantu memindahkan obat dari usus ke dalam darah. Furanocoumarin yang terkandung dalam jeruk bali memblokir protein pengangkut tertentu, sehingga menyebabkan terlalu sedikit obat yang masuk ke aliran darah. 

FDA mencatat bahwa efek jeruk bali dapat bervariasi tergantung pada jumlah buah atau jus yang dikonsumsi seseorang dan obat yang diminumnya. Namun dampaknya bisa sangat dramatis. 

“Bahkan hanya dengan satu buah jeruk bali atau segelas jus jeruk bali berukuran 8 ons [236 mililiter] dapat mengubah cara tubuh Anda memproses obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan yang bergantung pada CYP3A4 untuk pemecahannya,” kata McDonnell. 

“Ada buah-buahan lain yang berinteraksi dengan obat-obatan, tetapi tidak ada yang sedramatis yang terlihat pada jus jeruk bali," kata McDonnell. Hal ini mungkin karena jeruk bali mengandung konsentrasi furanocoumarin yang lebih tinggi dibandingkan buah lainnya. Namun buah-buahan lain yang mengandung furanocoumarin seperti jeruk Seville, tangelo dan pomelo tetap harus diperlakukan dengan hati-hati. 

Selain furanocoumarin, asam sitrat dalam buah-buahan juga bisa menimbulkan masalah tersendiri. Obat osteoporosis alendronate (Fosamax) berinteraksi dengan berbagai jus jeruk, termasuk jeruk dan jeruk bali. Jika dikonsumsi bersamaan, asam sitrat dalam jus menurunkan penyerapan obat, sehingga kurang efektif, kata McDonnell.