Bagaimana Stoikisme Mengajarkan Kesederhanaan sebagai Kunci Kebahagiaan

Bahagia (ilustrasi)
Sumber :
  • Pexels

Filosofi ini sangat relevan dengan kehidupan modern, di mana banyak orang merasa terjebak dalam lingkaran konsumerisme yang tidak pernah berakhir. Dengan mengadopsi prinsip Stoik ini, kita dapat melepaskan diri dari tekanan untuk terus-menerus mengejar barang-barang materi dan menemukan kebahagiaan dalam kehidupan yang lebih sederhana dan bermakna.

3. Hidup Sesuai dengan Alam: Kunci Stoikisme

Salah satu prinsip fundamental Stoikisme adalah hidup sesuai dengan alam. Para Stoik percaya bahwa alam memiliki cara kerja yang harmonis, dan manusia sebagai bagian dari alam semesta harus hidup selaras dengan prinsip-prinsip alam tersebut. Ini berarti menerima segala hal yang terjadi dalam hidup kita dengan tenang dan tetap menjaga integritas serta kebajikan dalam setiap situasi.

Hidup sesuai dengan alam juga berarti menjalani kehidupan yang sederhana dan seimbang. Stoikisme mengajarkan bahwa berlebihan dalam hal apapun, termasuk kepemilikan materi, hanya akan menciptakan ketidakseimbangan dan penderitaan. Marcus Aurelius, salah satu kaisar Romawi yang juga seorang Stoik terkenal, dalam bukunya Meditations menekankan pentingnya hidup dengan sederhana dan fokus pada apa yang benar-benar membawa nilai dalam hidup kita, bukan pada hal-hal yang bersifat sementara dan dangkal.

4. Kebahagiaan Sejati Melalui Penerimaan

Stoikisme juga menekankan pada konsep penerimaan terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Ini termasuk menerima kenyataan bahwa hidup kita tidak selalu sempurna dan tidak semua keinginan kita akan terpenuhi. Ajaran ini sangat penting dalam konteks hidup sederhana, karena sering kali keinginan kita untuk memiliki lebih banyak datang dari ketidakpuasan kita terhadap keadaan saat ini.

Seneca mengajarkan bahwa dengan menerima hidup apa adanya dan melepaskan diri dari keinginan untuk mengendalikan hal-hal yang di luar jangkauan kita, kita bisa mencapai kedamaian batin. Hidup sederhana memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan kita dengan orang lain, kebajikan, dan pencapaian pribadi yang bermakna.