Tokoh-tokoh Stoikisme yang Mengajarkan Keseimbangan dalam Hidup melalui Filosofi Hidup Sederhana

Seneca Filsuf Stoicisme
Seneca Filsuf Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Bing/Handoko

Ajaran Epictetus sangat relevan dalam mencapai keseimbangan hidup. Dia menekankan bahwa penderitaan sering kali datang dari keinginan kita untuk mengendalikan hal-hal yang sebenarnya berada di luar jangkauan kita. Oleh karena itu, menurut Epictetus, kita harus melepaskan ketergantungan kita pada hasil atau keadaan eksternal dan fokus pada sikap serta perilaku kita sendiri.

Epictetus juga mendukung hidup sederhana dengan menekankan pentingnya introspeksi dan pengendalian diri. Dalam "The Enchiridion," sebuah karya ringkas tentang Stoikisme, dia menulis bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam hal-hal materi atau kejadian eksternal, tetapi dalam ketenangan batin dan kebebasan dari hasrat yang tidak terkendali. Pesan ini sangat cocok dengan filosofi hidup sederhana, yang mengajarkan kita untuk meredakan keinginan yang berlebihan dan fokus pada apa yang benar-benar bermakna dalam hidup kita.

3. Marcus Aurelius: Menjalani Hidup dengan Kebajikan di Tengah Kesibukan

Marcus Aurelius, seorang kaisar Romawi yang terkenal, juga merupakan salah satu tokoh besar Stoikisme. Dalam buku terkenalnya, "Meditations," Marcus Aurelius mencatat refleksi pribadinya tentang bagaimana hidup dengan kebajikan di tengah-tengah tantangan dan kesibukan sebagai seorang pemimpin dunia.

Meskipun berada dalam posisi yang sangat berkuasa, Marcus Aurelius selalu mengingatkan dirinya untuk hidup sederhana, berintegritas, dan berfokus pada hal-hal yang penting. Dia menekankan pentingnya tetap tenang dan bersikap bijaksana, meskipun dunia di sekitar kita penuh dengan kekacauan. Ajaran ini sangat relevan dengan filosofi hidup sederhana, yang mendorong kita untuk tidak terlalu terpengaruh oleh dunia luar dan tetap fokus pada kesejahteraan batin.

Dalam Stoikisme, kebahagiaan tidak tergantung pada hal-hal eksternal, melainkan pada bagaimana kita merespons dunia dengan kebajikan dan ketenangan. Marcus Aurelius menunjukkan bahwa bahkan dalam kehidupan yang penuh tekanan, seseorang masih dapat mencapai keseimbangan melalui penerapan prinsip-prinsip Stoik yang kuat.

Keseimbangan Melalui Stoikisme dan Hidup Sederhana