Lapangan Bola Maya Kuno Hanya Kedok Persembahan Ritual dengan Tanaman Halusinogen dan Obat

- werseeds.com
Penemuan ini menantang persepsi konvensional mengenai lapangan bola Maya hanya sebagai tempat kompetisi atletik, lebih jauh lagi ternyata mengungkap makna intrinsik spiritual dan seremonialnya.
Profesor Nicholas Dunning, pakar budaya Mesoamerika, mengatakan, “Situs ini dimulai sebagai bangunan perumahan sederhana yang dibangun di atas batuan dasar. Situs pendiri komunitas ini berkembang menjadi tempat yang diabadikan dengan arsitektur monumental. Seiring berjalannya waktu, anggota keluarga penting dikuburkan di dalam platform yang meluas, memberi kekuatan pada tempat-tempat ini. Suku Maya dikenal mempraktikkan pemujaan leluhur.”
Ketika penulis penelitian menggali lebih dalam kompleksitas peradaban Maya kuno, mereka menghadapi dikotomi keberadaan manusia yang terkandung dalam keajaiban arkeologi ini. Profesor Lentz menambahkan, “Kami melihat yin dan yang dari keberadaan manusia di zaman Maya kuno. Bagi saya, itulah sebabnya mereka sangat menarik.”