Tidak Disangka Orang Turki sudah Menulis Daftar Belanjaannya sejak 3.500 tahun Lalu
- X/Mehmet Nury Ersoy
Malang, WISATA – Orang Turki telah menulis daftar belanja barang yang akan dibeli sejak zaman dahulu. Terbukti ditemukannya daftar belanjaan furniture dalam bentuk tablet dengan huruf paku.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi dan sistem negara telah maju pada saat itu.
Sebuah tablet dengan huruf paku berusia 3.500 tahun yang merinci daftar belanja furnitur lengkap telah ditemukan di situs Aççana Mound, juga dikenal sebagai kota kuno Alalah, di Provinsi Hatay, Turki selatan.
Tablet tersebut ditemukan saat pekerjaan restorasi di kota tua Alalah, yang merupakan bagian dari proyek rekonstruksi pasca gempa. Lokasi penggalian yang kini berupa gundukan besar seluas kurang lebih 22 hektar ini terletak di distrik Reyhanlı, Hatay, dekat perbatasan dengan Suriah. Alalah adalah pemukiman perkotaan yang berkembang pada milenium ke-2 SM, yang sebagian besar dihuni oleh orang Amori, orang-orang Zaman Perunggu dari Levant.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy, mengumumkan penemuan tersebut dan berkata, “Kami yakin tablet seberat 28 gram ini akan memberikan perspektif baru tentang pemahaman kita tentang kekayaan warisan Anatolia untuk generasi mendatang.”
Tablet yang berasal dari abad ke-15 SM ini berukuran 4,2 kali 3,5 cm dengan ketebalan 1,6 cm dan berat sekitar 28 gram. Ditulis dalam huruf paku Akkadia, teks tersebut memberikan catatan administratif pembelian furnitur dalam jumlah besar, termasuk meja, kursi, dan bangku kayu. Akkadian, sebuah bahasa Semit yang telah punah, digunakan secara luas di Timur Dekat kuno dan dianggap sebagai bahasa Semit paling awal yang diketahui. Aksara paku, yang memiliki ciri khas berbentuk baji, adalah salah satu sistem penulisan tertua yang diketahui, awalnya dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia.
Ahli bahasa dan peneliti, termasuk Associate Professor Dr. Jacob Lauinger dan mahasiswa doktoralnya Zeynep Türker dari Universitas Johns Hopkins, telah dengan cermat menguraikan tablet tersebut. Prasasti tersebut tidak hanya mengungkapkan barang yang dibeli tetapi juga informasi rinci tentang pembeli dan penjual yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Catatan rinci menunjukkan bahwa Alalah adalah pusat komersial dan administrasi yang penting, berlokasi strategis di jalur perdagangan penting. Transaksi yang tercatat di tablet menunjukkan sistem ekonomi yang sangat terorganisir, dengan catatan yang berpotensi digunakan untuk perencanaan ekonomi dan pengambilan keputusan.
Penelitian yang sedang berlangsung bertujuan untuk lebih memahami seluk-beluk ekonomi dan administrasi kota kuno Alalah. Para ahli khususnya tertarik pada jumlah persis barang-barang yang tercantum dan spesifikasi logistik perdagangan yang disebutkan dalam tablet.
“Tablet ini memberikan perspektif baru dalam memahami struktur ekonomi dan sistem negara pada Zaman Perunggu Akhir,” kata Ersoy dalam pernyataannya
Malang, WISATA – Orang Turki telah menulis daftar belanja barang yang akan dibeli sejak zaman dahulu. Terbukti ditemukannya daftar belanjaan furniture dalam bentuk tablet dengan huruf paku.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi dan sistem negara telah maju pada saat itu.
Sebuah tablet dengan huruf paku berusia 3.500 tahun yang merinci daftar belanja furnitur lengkap telah ditemukan di situs Aççana Mound, juga dikenal sebagai kota kuno Alalah, di Provinsi Hatay, Turki selatan.
Tablet tersebut ditemukan saat pekerjaan restorasi di kota tua Alalah, yang merupakan bagian dari proyek rekonstruksi pasca gempa. Lokasi penggalian yang kini berupa gundukan besar seluas kurang lebih 22 hektar ini terletak di distrik Reyhanlı, Hatay, dekat perbatasan dengan Suriah. Alalah adalah pemukiman perkotaan yang berkembang pada milenium ke-2 SM, yang sebagian besar dihuni oleh orang Amori, orang-orang Zaman Perunggu dari Levant.
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy, mengumumkan penemuan tersebut dan berkata, “Kami yakin tablet seberat 28 gram ini akan memberikan perspektif baru tentang pemahaman kita tentang kekayaan warisan Anatolia untuk generasi mendatang.”
Tablet yang berasal dari abad ke-15 SM ini berukuran 4,2 kali 3,5 cm dengan ketebalan 1,6 cm dan berat sekitar 28 gram. Ditulis dalam huruf paku Akkadia, teks tersebut memberikan catatan administratif pembelian furnitur dalam jumlah besar, termasuk meja, kursi, dan bangku kayu. Akkadian, sebuah bahasa Semit yang telah punah, digunakan secara luas di Timur Dekat kuno dan dianggap sebagai bahasa Semit paling awal yang diketahui. Aksara paku, yang memiliki ciri khas berbentuk baji, adalah salah satu sistem penulisan tertua yang diketahui, awalnya dikembangkan oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia.
Ahli bahasa dan peneliti, termasuk Associate Professor Dr. Jacob Lauinger dan mahasiswa doktoralnya Zeynep Türker dari Universitas Johns Hopkins, telah dengan cermat menguraikan tablet tersebut. Prasasti tersebut tidak hanya mengungkapkan barang yang dibeli tetapi juga informasi rinci tentang pembeli dan penjual yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Catatan rinci menunjukkan bahwa Alalah adalah pusat komersial dan administrasi yang penting, berlokasi strategis di jalur perdagangan penting. Transaksi yang tercatat di tablet menunjukkan sistem ekonomi yang sangat terorganisir, dengan catatan yang berpotensi digunakan untuk perencanaan ekonomi dan pengambilan keputusan.
Penelitian yang sedang berlangsung bertujuan untuk lebih memahami seluk-beluk ekonomi dan administrasi kota kuno Alalah. Para ahli khususnya tertarik pada jumlah persis barang-barang yang tercantum dan spesifikasi logistik perdagangan yang disebutkan dalam tablet.
“Tablet ini memberikan perspektif baru dalam memahami struktur ekonomi dan sistem negara pada Zaman Perunggu Akhir,” kata Ersoy dalam pernyataannya