Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Terapkan Blue Economy untuk Optimalkan Sektor Perikanan

Panen ikan
Sumber :
  • IG/manggarai.visual

WISATA – Apa itu blue economy dalam dunia perikananBlue economy merupakan model pertumbuhan ekonomi yang memanfaatkan dan menggunakan pendekatan pengelolaan berkelanjutan sumber daya laut dan kelautan. Indonesia merupakan negara dengan potensi sumber daya laut yang sangat besar, terutama di sektor perikanan.  Untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan yang optimal, Indonesia  perlu merancang strategi dengan penguatan daya saing produk kelautan dan perikanannya dengan pendekatan blue economy.

 

 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus bergerak melakukan pembenahan, termasuk mengelola sumber daya laut dan kelautan secara berkelanjutan. Dari sisi produksi, laporan KKP mencatat hingga triwulan III atau Januari--September 2023, ekspor produk perikanan Indonesia mencapai USD4,1 miliar. Pencapaian ini 53 persen dari target yang ditetapkan tahun ini yakni USD7,6 miliar. Sedangkan, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan sebesar Rp1,1 triliun. Dilansir dari Indonesia.go.id, rasio ekspor ikan dan hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 99,84 persen dan Ekspor Produk Perikanan USD4,1 miliar sampai triwulan III. Sedangkan PNBP Kelautan dan Perikanan Rp1.127 miliar hingga 10 November 2023.

 

Dari gambaran tersebut, capaian indikator kinerja utama KKP tahun 2023 sampai triwulan III-2023 adalah produksi perikanan mencapai 18,5 juta ton, terdiri dari perikanan tangkap 5,76 juta ton dan perikanan budi daya sebesar 12,74 juta ton yang terdiri dari ikan 4,75 juta ton dan rumput laut 7,98 juta ton. Di sisi lain, rata-rata nilai tukar nelayan (NTN) 105,89 dan rata-rata nilai tukar pembudi daya ikan 105,07. Sementara itu, bila dilihat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) perikanan nilainya sebesar 6,78 persen, sedangkan kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 2,7 persen. Adapun nilai PDB Rp214,18 triliun.